REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda Pertamina (SMP) telah melakukan evaluasi menjelang seri kedua Indonesia Basket Ball League (IBL) 2016 yang akan dihelat di Malang pada, Sabtu (30/1). Pelatih Cokorda Raka Satrya Wibawa mengatakan, bahwa masih banyak persiapan yang perlu ditingkatkan oleh tim.
SM Pertamina mengenyam kekalahan di dua laga terakhir seri pertama melawan Pelita Jaya Energi (PJE) dan Garuda Bandung. Atas hasil tersebut coach Wiwin perlu mengadakan evaluasi di jeda kompetisi kali ini.
Wiwin menegaskan, evaluasi yang mendasar adalah soal konsistensi permainan dalam menjaga point area, rebound, dan termasuk finishing.
"Faktor utama kita di game Jakarta adalah masalah konsitensi. Satu laga bagus, lalu laga berikutnya jelek. Ya, saya menekan anak-anak supaya terus menunjukan konsistensi di seri kedua," jelas Wiwin saat dihubungi Republika, Senin (25/1).
Pria yang sempat sukses bersama SM ini menambahkan, konsistensi di seri kedua sangatlah perlu di jaga. Terlebih dirinya tidak ingin melihat para pemain terlambat 'panas' dalam melakoni laga melawan tim manapun.
Memang terlihat bahwa pada leg pertama kekurangan SM berkaitan dengan defense serta akurasi tembakan jarak jauh (three points), tidak hanya itu penampilan yang inkonsisten pun kerap menjadi sorotan bagi Manajer SM, Riska Natalia Dewi atau yang sering disapa Baby.
Sementara itu, laga kali ini tidak akan diikuti oleh sang kapten Christian Ronaldo Sitepu (Dodo) dikarenakan mengalami gangguan kesehatan yang memaksa dirinya absen di seri Malang. Sang pelatih pun menyesali ketidakhadirannya di 5 game yang akan digelar.
"Kemungkinan besar kami akan kehilangan Dodo, dia akan absen karena sakit. Mendegar hal itu saya cukup menyesal," sambung pelatih berusia 39 tahun itu.
Dalam laga perdana di Malang, SM Pertamina telah ditunggu lawan kuat mereka CLS Knights Surabaya pada, Sabtu (30/1) pukul 19.00 WIB. Diketahui bahwa tim asal Kota Pahlawan tersebut dilapisi para pemain berpengalaman seperti, Rachmad Febri Utomo, Mario Wuysang, dan pemain naturalisasi Jamaar Andre Johnson.