REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberhasilan Satria Muda (SM) Pertamina menjuarai turnamen Perbasi Cup 2016 diiringi keputusan besar centernya Rony Gunawan. Rogun, sapaannya, memutuskan gantung sepatu.
"Ini waktu yang tepat untuk regenerasi," ujar Rony di Britama Arena, Jakarta, Ahad (31/10), seusai timnya merayakan sukses menjuarai Perbasi Cup 2016.
Salah satu center terbaik di Indonesia itu mengatakan, Satria Muda Pertamina memiliki sederet pemain muda berkualitas dengan potensi yang menjanjikan. Selain itu, para darah muda itu juga masih dikelilingi pemain-pemain senior yang bisa memberikan bimbingan.
Meskipun memutuskan pensiun, Rony menegaskan akan tetap berada di SM Pertamina. Ia mengaku akan masuk dalam jajaran manajemen tim.
Rony saat ini sudah berusia 36 tahun. Pria kelahiran Samarinda itu bergabung dengan SM sejak 2006 dan sudah malang melintang di turnamen bola basket nasional maupun internasional.
Bersama SM Pertamina, dia sudah mengantongi tujuh gelar juara liga bola basket Indonesia, baik ketika bernama NBL maupun IBL. Pebola basket bertinggi 193 centimeter itu juga anggota tim nasional bola basket Indonesia dan beberapa kali terlibat dalam kejuaraan tingkat Asia dan SEA Games, termasuk pada 2015 saat Indonesia meraih medali perak.
Rony juga tercatat pernah berlaga di kompetis Liga Bola Basket ASEAN (ABL) sebagai anggota tim Indonesia Warriors dan sempat pula menjadi juara di kompetisi itu.
Tak pelak, para pemain SM Pertamina menyatakan kehilangan atas pensiunnya Rony. Kapten SM Arki Wisnu bahkan menganggap Rony adalah legenda.
"Sulit menggantikan posisinya," tutur Arki.
Senada dengan Arki, center Christian Ronaldo Sitepu juga menganggap Rony sudah memiliki tempatnya sendiri di Satria Muda.
"Para center lain harus belajar dari etos kerja Rony," kata Dodo.