REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, pelaksanaan Indonesian Basketball League (IBL) 2017 bisa meningkatkan prestasi Indonesia di cabang olahraga tersebut.
"Tidak ada prestasi yang bisa diraih tanpa turnamen. Semoga IBL 2017 bisa berjalan secara profesional dan bermartabat," ujar Imam di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (9/1).
Imam meyakini IBL 2017 bisa memunculkan atlet bola basket berkemampuan baik yang dapat membela Merah Putih di ajang SEA Games 2017 di Malaysia dan Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Politisi PKB ini juga berharap, persaingan sehat antarklub IBL dapat memicu para atlet menampilkan permainan terbaiknya.
Setelah melewati perbincangan panjang pada tahun 2016, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) akhirnya memutuskan IBL mulai bergulir pada 20 Januari 2017, ditandai dengan pelaksanaan Seri I di GOR Kertajaya, Surabaya.
Selain Kota Pahlawan, Jakarta, Semarang, Bandung dan Yogyakarta juga akan menggelar IBL yang diputuskan digelar delapan seri.
IBL 2017 direncanakan berakhir pada awal Mei 2017 demi memberikan kesempatan pada Perbasi untuk menyiapkan tim nasional menuju SEA Games 2017 di Malaysia.
Untuk meningkatkan daya tarik kompetisi, 11 klub yang mengikuti IBL wajib menggunakan jasa maksimal dua pebola basket asing.
Klub-klub yang bermain di IBL 2017 adalah CLS Knights Surabaya, Pelita Jaya Jakarta, M88 Aspac Jakarta, Satria Muda Pertamina, Bank BJB Garuda Bandung, JNE Siliwangi Tigers Bandung, NSH Jakarta, Pacific Caesar Surabaya, Satya Wacana Salatiga, Hang Tuah Sumatera Selatan dan Bima Sakti Yogyakarta.
Sebagai informasi, juara IBL pada tahun 2016 adalah CLS Knights Surabaya. Sementara tim yang terbaik di turnamen pemanasan Perbasi Cup 2016 yang diikuti 10 tim IBL adalah Satria Muda Pertamina