REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pacific Caesar Surabaya akan menjalani dua seri terakhir IBL Pertalite dengan tugas berat. Nuke Saputra dkk harus berlaga tiga hari berturutan pada Seri VII di GOR UNY Yogyakarta, 10-12 Maret dan pada Seri VIII di C’Tra Arena Bandung, 17-19 Maret.
“Jujur memang berat, tetapi harus kami hadapi,” kata pelatih Pacific, Bisih seusai Seri VI di Jakarta pekan lalu. Di Yogya, Pacific akan berhadapan dengan CLS Knights Surabaya, Jumat (10/3), NSH Jakarta di hari Sabtu (11/3) dan tuan rumah Bima Perkasa Jogja pada hari terakhir, Ahad (12/3).
Di Bandung pekan depan, Pacific akan ditantang Satya Wacana Salatiga, Aspac dan Pelita Jaya. “Kami akan berusaha memenangkan setiap gim agar bisa melangkah ke babak play-off,” kata Bisih.
Paling tidak, dia berharap timnya tidak kalah dari tim-tim yang selevel dengan pasukannya.
Partai krusial adalah saat melawan NSH Jakarta, sebab kedua tim ini masih saling berebut tiket ke babak play-off mewakili Divisi Putih.
Pacific sementara berada di tempat kelima Divisi Putih di bawah Pelita Jaya, W88.news Aspac, NSH dan Hangtuah Sumsel tapi semua pesaingnya sudah memainkan 11 kali pertandingan sementara hingga seri keenam, Pacific baru menyelesaikan sembilan pertandingan.
PJ dan Aspac mengantungi nilai 18, sementara NSH dan Hangtuah mengumpulkan angka 16. Pacific sudah meraih 14 poin.
Di Jakarta lalu, Pacific sempat unggul hingga 19 angka pada babak pertama ketika melawan Satria Muda Pertamina. Namun, Pacific kocar-kacir pada babak kedua dan takluk 69-95.
“Kedalaman tim kami kalah jauh dibanding lawan, sehingga konsistensi permainan kami tidak bisa terjaga,” kata Bisih yang terpaksa terus memainkan dua pemain asingnya, David Seagers dan Kevin Loisselle.
“Kami bisa maju ke babak play-off asal bisa bermain sebagaimana tim ini biasa bermain dan tidak kalah dari lawan yang seharusnya bisa dikalahkan,” kata Loissele