REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda Pertamina bangkit dari kekalahan pada gim pertama final IBL. Tim asuhan Youbel Sondakh bangkit dengan menaklukkan Pelita Jaya 83-63 di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta Utara, Sabtu (6/5) untuk memaksakan skor imbang 1-1. Dengan format the best of three, Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya akan melakoni gim penentu juara kompetisi IBL Pertalite 2017 di tempat yang sama, Ahad (7/5).
Pada dua kuarter awal, SM yang menelan kekalahan pada gim pertama di Bandung, Jawa Barat dua hari silam tampak kesulitan menerapkan permainan yang diinginkan. Meski sempat unggul pada menit-menit awal, Christian Ronaldo Sitepu dkk tertnggal 11-16 pada kuarter pertama.
Keadaan tak membaik pada kuarter kedua. Permainan apik point guard senior Faisal J Achmad membawa Pelita Jaya menutup halftime dengan keunggulan 39-32.
Memasuki kuarter ketiga, PJ tampak masih di atas angin. Keunggulan dua setengah bola mampu terus dipelihara oleh Kore White dan kawan-kawan. Akan tetapi, lima menit menjelang kuarter ketiga selesai, SM yang didukung penuh oleh para suporternya mampu menghadirkan keajaibam
Dua penggawa SM, yakni forward Charles Smith dan point guard Tyreek Jewell jadi inspirator kebangkitan timnya. Skor kemudian sama kuat saat SM mampu mengejar ketinggalan menjadi 47-47.
Semangat para pemain SM benar-benar bangkit pada kuarter ini. Pertahanan zone defense maksimal yang dibantu oleh teriakan 'defense, defense, defense...' dari pendukung Satria Muda di Britama Arena membuat para pemain Pelita Jaya kesulitan mencetak angka.
Aksi-aksi menawan sang kapten Arki Dikania Wisnu yang kembali dari cedera telapak kaki membuat Satria Muda Pertamina berbalik unggul 54-48 pada akhir kuarter ketiga.
Pada kuarter pamungkas, giliran Juan Laurent dan Kevin Yonas Sitorus tampil sebagai bintang. Poin-poin penting mereka dari tembakan jarak jauh membuat kesulitan Pelita Jaya yang hendak bangkit.
Terlepas dari aksi individu para pemainnya, zone defense apik yang diperargakan para pemain Satria Muda-lah yang menjadi kunci dari keberhasilan mereka bangkit merebut gim. Para pemain Pelita Jaya meninggalkan lubang di pertahanan untuk dieksploitasi Satria Muda Pertamina dengan maksimal setelah mereka kesulitan mencetak angka.
Beberapa menit jelang gim ini berakhir, pelatih Pelita Johanis Winar mulai realistis dengan keadaan. Melihat tim lawan unggul jauh hingga 20 angka, satu per satu pemain asing yang jadi motor serangan ditarik keluar. Winar sudah merelakan gim kedua untuk Satria Muda dan memilih mengistirahatkan para pemain andalannya untik gim ketiga atau terakhir pada esok hari, Ahad (7/6).
Tanpa para penggawa terbaiknya, Pelita Jaya menjadi bulan-bulanan tuan rumah. Satria Muda pun kemudian menutup gim kedua dengan skor kemenangan mencolok hingga 20 angka.
Bukti pertahanan apik pertahanan Satria Muda terlihat dari 22 turn over yang dibuat Pelita Jaya. Dari kesalahan ini, Satria Muda Pertamina mendapatkan banyak penguasaan bola dan mampu mencetak 28 angka.
Satria Muda juga tak menggantungkan tugas mencetak angka pada duo asingnya Tyreek Jewell dan Carlos Smith. Keduanya sama-sama mengemas 16 angka, namun Kevin Yonas dan Juan Laurent mengimbangi dengan masing-masing menyumbang 14 dan 13 angka. Sementara Arki menambah sembilan angka pada momen-momen penting kebangkitan Satria Muda.
Dari Pelita Jaya Kore White mencetak 16 angka dan Martavious Irving 12 angka. Adhi Prasetyo menyumbang 11 poin dan Faisal J Achmad sembilan angka, namun para pemain Pelita Jaya lain tak berkontribusi maksimal dalam serangan.