REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim nasional bola basket putra Indonesia mengubah jadwal dan lokasi pemusatan latihan (training center/TC) dan kembali memanggil pemain naturalisasi Ebrahim 'Biboy' Enguio Lopez. Pelatih timnas basket Wahyu Widayat Jati mengatakan sebelumnya TC timnas dijadwalkan di Tangerang, Banten, 24 Mei-3 Juni 2017.
Namun, karena mereka masih disibukkan dengan pengurusan dokumen di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), jadwal itu digeser menjadi 29 Mei-2 Juni 2017 dan digelar di Batam, Kepulauan Riau.
"Latihan dilakukan pada sore hari karena bertepatan dengan bulan puasa. Setelah itu, timnas mengikuti TC di Houston, Amerika Serikat pada 3-23 Juni 2017. Jadi memang harus mengurus dokumen dahulu di kedutaan," ujar Cacing, sapaan akrab Wahyu kepada Antara, Selasa (23/5).
Dia melanjutkan, dalam TC di Batam, timnas diperkuat 10 pemain yang terlibat dalam Kejuaraan SEABA 2017 di Filipina beberapa waktu lalu, minus pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson, ditambah lima nama lain. Jamarr, menurut Cacing, tidak menunjukkan penampilan yang baik di kompetisi bola basket Asia Tenggara tersebut.
"Karena ada kuota naturalisasi di SEA Games, kami harus selektif. Jadi untuk TC, kami memanggil Anthony Hangrove Jr. dan Biboy," kata dia, merujuk pada aturan FIBA hanya seorang pemain naturalisasi yang bisa dimainkan di SEA Games 2017.
Biboy merupakan pebola basket naturalisasi yang bermain untuk Indonesia di SEA Games 2015 Singapura. Pemain berdarah Indonesia-Filipina ini kembali dipanggil ke timnas setelah berkiprah di Philippine Basketball Association (PBA) Developmental League. Sebelumnya, dia dicoret dari timnas karena tidak bermain di klub manapun setelah dilepas Aspac karena terganjal aturan kuota pemain di Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Namun, kehadiran Biboy di tim masih belum pasti karena harus mendapatkan persetujuan klubnya saat ini. "Dia harus mendapatkan izin dari klubnya yang saat ini masih berkompetisi di liga," tutur Cacing.
Selain dan Hangrove, ada tiga nama lain yang dipanggil ke TC tim nasional di luar skuat SEABA, yaitu forward JNE Siliwangi Ferdinand Damanik, forward Satria Muda (SM) Pertamina Vamiga Michel dan center berusia 20 tahun yang bertinggi badan 202 centimeter dari W88.News Aspac Vincent Kosasih.
Mereka diharapkan mengganti peran dua big man Ponsianus 'Koming' Nyoman Indrawan dan Adhi Pratama yang mengundurkan diri dari timnas masing-masing karena alasan keluarga dan pemulihan cedera.
Cacing menilai, nama-nama itu bisa mengisi peran big-man yang dirasa kurang menggigit. Apalagi ketika menghadapi tim dengan center-forward mumpuni seperti Filipina yang kerap mengandalkan dua pebola basket bertinggi badan lebih dari dua meter, Andray Maurice Blatche dan Jun Mar Fajardo.
Blatche dan Fajardo bermain dominan ketika Filipina mengalahkan Indonesia di Kejuaraan SEABA 2017 dan menjadi juara. Filipina pun dianggap saingan terberat Indonesia untuk merebut emas SEA Games 2017 di Malaysia.
"Saya hanya mau pemain yang berani bertarung di lapangan. Jadi saya memberikan kesempatan pada pemain lain dan melihat apakah mereka bisa dibawa ke SEA Games atau tidak. Yang jelas untuk SEA Games, saya ingin ada dua pemain dengan tinggi setidaknya dua meter dari 12 pemain yang akan dibawa ke Malaysia. Saat ini di tim hanya ada dua pemain dengan postur seperti itu, Christian Ronaldo dan Firman Nugroho," tutur Cacing.
Para pemain yang dipanggil untuk TC timnas bola basket putra Indonesia pada 29 Mei-2 Juni di Batam yaitu Mario Wuysang, Andakara Prastawa, Hardianus, Abraham Damar Grahita, Diftha Pratama, Sandy Febiansyakh, Arki Wisnu, Christano Ronaldo Sitepu, Kevin Yonas, Firman Nugroho, Anthony Hangrove Jr., Ebrahim Enguio Lopez, Ferdinand Damanik, Vamiga Michel dan Vincent Kosasih.