REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waktu 18 tahun berkiprah sebagai pemain di basket Indonesia dirasa cukup oleh Faisal Julius Achmad. Mantan point guard timnas basket Indonesia ini memutuskan pensiun setelah mengantarkan klub terakhirnya Pelita Jaya menjuarai IBL 2017.
Faisal mengumumkan keputusannya pensiun via akun Instagram-nya pada Selasa (4/7). Ia mengaku langkah ini sebenarnya sudah dipikirkan sejak musim lalu berakhir.
"Saya merasa sudah mendapatkan semuanya sebagai pemain. Apalagi saya menutupnya dengan gelar juara. Sekarang saatnya saya beralih ke dunia baru yang tak jauh-jauh dari basket yang saya cintai, yaitu menjadi pelatih. Setelah berdiskusi, keluarga mendukung," kata Faisal dalam perbincangan dengan Republika.co.id.
Faisal berterima kasih kepada CSP, Kalila, Satria Muda, dan Pelita Jaya yang memberinya kesempatan menjadi pemain selama 18 tahun ke belakang. Ia berhasil menjuarai kompetisi basket tertinggi di Tanah Air sebanyak delapan kali bersama Satria Muda dan Pelita Jaya.
Di timnas basket Indonesia, Faisal merah perak SEA Games 2007 dan perunggu SEA Games 2011. Ia juga meraih gelar juara SEABA 2008.
Pada level individu, pria berusia 35 tahun ini pernah menjadi MVP Allstar IBL 2008, MVP Allstar NBL 2012, Best Defense 2007, Best Assist 2011, First Team NBL 2011.
Ia bersyukur Pelita Jaya memberikan kesempatan untuknya masuk dalam tim kepelatihan. Faisal juga senang karena akan dibimbing dua mentor yang sudah dikenalnya, yakni Johannis 'Ahang' Winar yang menjabat sebagai pelatih kepala dan Fictor Gideon Roring sebagai direktur teknik Pelita Jaya.
"Saya bersyukur akan mendapatkan bimbingan dari mereka. Sebab sekarang saya mulai menjalani langkah baru, belajar menjadi pelatih. Tidak ada yang instan, seperti saat saya bermain dulu juga belajar dari awal, saya akan kembali melakukannya untuk bisa menjadi pelatih yang baik," kata dia.
Faisal sudah mulai menjalani peran barunya sejak Senin (3/7). Ia mengaku awalnya sempat aneh, tapi hanya berlangsung sebentar. Internal tim di Pelita Jaya yang suportif disebutnya memudahkannya menjalani tugas menjadi asisten pelatih.
"Yang pasti saya tidak jauh-jauh dari basket yang saya cintai," kata dia.