REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih, percaya diresmikannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia Bola Basket 2023 bakal menambah kesan positif pada olahraga basket di Tanah Air.
Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama Jepang dan Filipina pada kejuaraan dunia bola basket 2023 mendatang. Untuk itu kali ini Perbasi dan juga Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) datang mengunjungi beberapa venue yang akan dipergunakan.
Dalam kunjungannya di Istora Senayan, Selasa (4/7), Danny optimistis Indonesia bisa menjadi tuan rumah dalam event empat tahunan ini.
"Ini kali pertama bakal diadakan kejuaraan bola basket secara bersama. Dan kami optimistis bisa mendapat jatah untuk menggelar hajatan tersebut," ucap dia saat ditemui para wartawan, Selasa (4/7).
Danny menambahkan jika perhelatan tersebut nantinya bisa berdampak positif untuk pebasket di Indonesia. "Ini kesempatan penting, dan saya percaya dengan dijadikannya Indonesia sebagai tuan rumah menimbulkan efek baik bagi perkembangan basket di sini," ujar Danny.
Menurut Danny, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. "FIBA pun tahu tentang hal ini karena mereka juga datang menyaksikan pertandingan IBL," kata Danny.
Seperti diketahui sebelumnya rencana pencalonan tuan rumah Kejuaraan Dunia Basket 2023 muncul di forum di kongres FIBA, yang berlangsung di Hongkong, Jumat (5/5).
Saat itu Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA), Erick Thohir, mengaku siap bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut.
Sementara itu Ketua Umum SEABA, Erick Thohir juga menyebut rencana untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Basket 2023 senada dengan perintah Presiden Indonesia, Joko Widodo, yang menginginkan venue Asian Games 2018 bisa digunakan untuk event internasional lainnya.
"Kejuraan Dunia Basket ini merupakan event yang prestisius dan Indonesia tida boleh melewatkan kesempatan ini. Sebagai Presiden SEABA saya juga bakal berkoordinasi dengan Perbasi dan memberikan dukungan penuh," kata Thohir.