REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah klub peserta Indonesian Basketball League (IBL) 2017/2018 menyambut baik langkah baru IBL untuk memfasilitasi tes medis kepada pemain asing yang akan berlaga di IBL 2017/2018.
Manajer Aspac Jakarta Gagan Rahmat kepada media Kamis (2/11) di Royal Progress Hospital Jakarta Utara, menyambut baik langkah yang dilakukan oleh IBL untuk melakukan test medis kepada semua pemain asing yang akan tampil di IBL 2017/2018.
"Kami dukung langkah yang dilakukan oleh IBL. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang difasilitasi oleh IBL, kami jadi tahu kondisi pemain. Tidak seperti tahun lalu, semua diserahkan kepada klub langsung," ujar Gagan.
Gagan melanjutkan, klub IBL akan tahu apakah pemain asing ini pernah mengkonsumsi obat terlarang ataupun suka minum beralkohol. Kondisi cedera pemain juga bisa dideteksi sejak awal. "Selain itu kami juga secara terbuka dapat mengetahui tinggi badan semua pemain asing," jelasnya.
Gagan menambahkan, semua harus dilakukan transparan. "Jika ada pemain asing small man yang tingginya melewati batas maksimal 188 cm, maka tidak ada lagi kompromi. Mereka harus dipulangkan. Karena memang aturannya maksimal 188 cm untuk pemain small man."
Sementara itu perwakilan tim Satria Muda Pertamina Rony Gunawan menyatakan, kegiatan ini sangat positif karena klub berusaha hanya mencari pemain terbaik. "Dengan adanya tes medis jadi kami tahu kondisi pemain sejauh mana. Juga menjunjung fair play, karena terbuka untuk pengukuran tinggi badan."