REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelatih Bima Perkasa Jogja Raoul Miguel Hadinoto tidak setuju dengan pendapat yang menyebutkan dua pemain asingnya, yakni Emilio Dacre Parks dan Anthony McDonald, kurang mumpuni untuk bersaing dengan pemain impor klub lainnya. Dia mengatakan dua pemain asingnya perlu waktu.
Bima Perkasa Jogja menempati peringkat akhir pada ajang pemanasan IBL, yakni Perbasi Cup 2017. Tidak sekalipun, tim asuhan Raoul Miguel Hadinoto ini mampu memetik kemenangan.
Pada perebutan tempat 9-10 Perbasi Cup2017, Bima Perkasa Jogja dikalahkan Satya Wacana Salatiga. Kekalahan tersebut salah satunya adalah kinerja dua pemainasing yang dimiliknya kurang maksimal.
Padahal, Satya wacana baru diperkuat olehsatu pemain asing. Bahkan, salah satu pemain Bima Perkasa Jogja pernah tidak mencetak satu angka pun kendati dimainkan cukup lama oleh pelatih.
"Memang terlihat seperti begitu (kurang mumpuni), namun kurang fair kalau kita menilainya hanya dalam tiga gim awal. Kami akan menilai mereka saattampil dalam kompetisi IBL Pertalite 2017/2018," ujar pria yang akrab disapa Ebos ini dalam laman resmi Indoensian Basketball League (IBL).
Dia juga mengaku sudah menyampaikan ultimatum kepada kedua pemainasing tersebut. "Saya bilang tak akan segan memulangkan mereka jika performanya mengecewakan ," kata dia.
Parks dan McDonald seperti terlecut dengan ancaman tersebut. Ebos menerangkan mereka terlihat bekerja keras dalam latihan.
“Ultimatum serupa jugadiberikan kepada seluruh pemain lokal. Jangan mereka merasa aman dan enak-enakan. Posisi mereka juga masih bisa digantikan oleh pemain lain," kata dia.
Waktu berbenah bagi BPJ dan klub lain memang semakin mepet. Seri pertama IBL Pertalite akan digelar di Semarang, 8 Desember mendatang. Kekalahan atas Satya Wacana Salatiga menjadi pelecut bagi BPJ.
Defense menjadi perhatian utama Ebos. "Masih banyak kekurangan , terutama pada sisi defense. Kami harusmelakukan perbaikan," katanya.