Kamis 23 Nov 2017 18:34 WIB

iNews TV akan Siarkan Secara Langsung 18 Pertandingan IBL

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Hak Siar IBL. Ketum KOI Erick Thohir, CEO iNews David A Audy, dan Dirut IBL Hasan Gozali (dari kiri) hadir pada konferensi pers hak siar IBL 2017-2018 di Jakarta, Kamis (2/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Hak Siar IBL. Ketum KOI Erick Thohir, CEO iNews David A Audy, dan Dirut IBL Hasan Gozali (dari kiri) hadir pada konferensi pers hak siar IBL 2017-2018 di Jakarta, Kamis (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Basketball League (IBL) kembali menjalin kerja sama dengan iNews TV sebagai official TV Broadcaster IBL 2017. Di tahun keduanya, iNews akan menyiarkan sebanyak 18 pertandingan mulai dari babak penyisihan hingga babak final.

CEO iNews David F Audy mengatakan, pemilihan gim nantinya akan dibicarakan dengan IBL. "Kami akan pilihkan gim yang menarik. Berharap dengan kami siarkan langsung dapat memberikan kontribusi positif perkembangan basket di Tanah Air," ujarnya, Kamis (23/11).

Direktur IBL Hasan Gozali menjelaskan, sebaran kota untuk IBL tahun ini lebih banyak. 'Tahun ini IBL kami gelar delapan seri di delapan kota, kota baru adalah Malang, Solo, dan Cirebon. Kami ingin menambah animo penonton di kota kecil," katanya.

Hasan juga mengatakan, musim ini IBL kembali menggunakan pemain asing. "Pemain asing akan membuat persaingan tim lebih ketat. Kehadiran pemain asing juga lebih menarik minat penonton."

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menyatakan KOI akan mendukung liga apapun, termasuk liga basket. "KOI ingin mendorong liga berjalan dengan profesional, transparan, dan bersih. KOI juga mendorong industri olah raga di Indonesia agar cabang olah raga lainnya juga menggelar liga dengan memanfaatkan venue usai Asian Games 2018 nanti," ujar dia.

Tentang siaran langsung yang dilakukan iNews TV, menurut Erick, memang harus ada yang bersedia menyiarkan konten lokal, bukan sekadar pertandingan internasional. "Konten lokal juga memiliki nilai jual jangan hanya konten internasional saja."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement