REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memutuskan untuk mundur dari pencalonan tuan rumah Piala Dunia Basket 2023. Presiden Bola Basket Rusia (RBF) Andrei Kirilenko mengatakan, penarikan ini dilakukan terkait banyaknya sorot negatif yang sedang mengarah ke atlet-atlet negeri Tirai Besi.
Sorotan negatif ini terkait dengan banyaknya atlet Rusia yang terlibat dalam penggunaan doping di berbagai kejuaraan dunia. Mantan bintang kompetisi basket Amerika (NBA) ini mengatakan, pilihan ini sudah dipertimbangkan dengan sangat matang.
"Kami mempertimbangkan sikap negatif dunia kepada atlet-atlet kami dalam mengambil keputusan ini," kata Kirilenko dikutip dari Japan News Time, Jumat (24/11).
Sikap Rusia ini membuat persaingan menuju penunjukkan tuan rumah Piala Dunia Basket tinggal menyisakan satu pilihan. Yakni, menggelar Piala Dunia Basket 2023 dengan sistem kerja sama antarbeberapa negara di satu kawasan. Saat ini, tinggal perwakilan Amerika Selatan, yakni gabungan Argentina-Uruguay serta duta Asia, Jepang-Filipina-Indonesia yang tersisa sebagai calon tuan rumah Piala Dunia Basket 2023.
Ini menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk melibatkan diri dalam kejuaraan paling bergengsi di dunia basket internasional tersebut. Sejauh ini, Federasi sepak bola dunia (FIBA) masih menggodok gabungan negara mana yang akan dipercaya sebagai tuan rumah.