REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Empat hari jelang Olimpiade London 2012 digelar, tiga jalur utama yang menghubungkan ke Olympic Park di London Timur, Senin (23/7) pagi dihantam sejumlah masalah. Kecemasanpun langsung menyelimuti panitia di ibukota Inggris tersebut.
Tekanan semakin bertambah, menyusut aksi mogok yang dilakukan persatuan pekerja RMT kepada beberap staf di sejumlah bagian jaringan transportasi kota selama Olimpiade. Mereka menuntut bonus karena jam kerja bertambah demi menyelesaikan pekerjaan.
Serangkaian masalah itu pun diprediksi bakal membuat panitia Olimpiade London bakal kewalahan. Apalagi, London sudah lelah menghadapi problem harian di jalur kereta, jaringan kereta bawah tanah perkotaan tertua di dunia. Pasalnya, setia jam sibuk setiap Senin pagi, membuat jalur transportasi massal itu semakin semrawut. Apalagi jalur Northern Line ditutup, yang membuat penumpang harus berdesakan di Central Line.
"Ini akan sangat brilian untuk Olimpiade," ledek salah seorang penumpang di tengah kepadatan Northern Line, di mana para penumpang berdiri berdesak-desakan seperti ikan sarden di dalam kaleng.
Penutupan Central Line karena para penumpang berjejalan di sepanjang jalur. Namun yang lebih mengerikan, penundaan di Jubilee Line disebabkan masalah di pintu-pintu peron di Stasiun North Greenwich, pintu menuju sejumlah arena pertandingan Olimpiade.
Menurut pengumuman, masalah-masalah di stasiun itu disebabkan kesalahan sistem sinyal, salah satu masalah yang umum terjadi di moda transportasi itu. "Ini merupakan sedikit mimpi buruk. Mereka terlihat kekurangan personel. Saya tidak yakin mereka akan sanggup mengatasinya," kata Mike Troughton (30), yang datang dari Stasiun Liverpool Street.
Secara terpisah, RMT menyatakan, staf dari kereta-kereta Barat Daya akan menolak bekerja lembur sepanjang Olimpiade. Sedangkan staf Serco, perusahaan yang mengelola penyewaan sepeda yang dikenal sebagai 'Boris Bikes', akan mengambil tindakan serupa sepanjang akhir pekan pertama penyelenggaraan Olimpiade.
"Beberapa staf Transport di London, termasuk beberapa orang yang menangani jalur informasi telepon, akan melakukan pemogokan jangka pendek sepanjang akhir pekan," kata RMT.
Aksi-aksi ini untuk menuntut dikucurkannya bonus Olimpiade. "Meski kami telah mengamankan beberapa kesepakatan untuk Olimpiade dan memberi penghargaan kepada mayoritas anggota kami, kami masih tetap memiliki segelintir karyawan yang bertahan," kata pemimpin RMT, Bob Crow, dalam pernyataannya.
"Kami tidak dapat menerima bahwa terjadi ketidak adilan terang-terangan terhadap para karyawan ini untuk mereguk keuntungan, membalik meja, dan menandatangani kesepakatan yang mempertimbangkan pekerjaan tambahan dan tekanan-tekanan yang akan dibawa staf-staf ini."