Rabu 25 Jul 2012 17:36 WIB

Atlet Bulu Tangkis Indonesia tak Ikut Defile Pembukaan Olimpiade

  Penyambutan atlet Indonesia beserta Chef de Mission Kontingen Olimpiade Indonesia, Erick Thohir secara resmi di Olimpiade 2012 di London pada Senin sore (23/7).
Foto: Zeynita Gibbons/Antara
Penyambutan atlet Indonesia beserta Chef de Mission Kontingen Olimpiade Indonesia, Erick Thohir secara resmi di Olimpiade 2012 di London pada Senin sore (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Atlet bulu tangkis yang akan berlaga di Olimpiade London 2012 tidak akan mengikuti defile pada pembukaan Olimpiade di Stadium Olahraga di Stradford, London, Jumat.

"Mereka harus mulai bertanding tanggal 28 Juli atau sehari setelah acara pembukaan olimpiade," kata Chief De Mission delegasi Indonesia ke Olimpiade Erick Thohir, Rabu.

Dikatakannya, para atlet bulu tangkis Indonesia terdiri atas Taufik Hidayat, Simon Santoso (tunggal putra), Adriyanti Firdasari (tunggal putri), Mohammad Ahsan/Bona Septano (ganda putra), Greysia Polii/Meiliana Jauhari (ganda putri), serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).

Menurut Erick Thohir, bulu tangkis diharapkan dapat menyumbang medali emas khususnya dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang baru saja menjuarai All England di Birmingham.

Meski begitu, Erick mengatakan tidak menutup kemungkinan jika pemain tunggal putra seperti Taufik Hidayat bisa meraih emas pula.

Sementara itu Taufik Hidayat saat dijumpai setibanya di Bandara Heathrow mengakui bahwa ia berusaha mempertahankan tradisi emas bagi kontingen bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2012.

"Kalau bisa atlet bulu tangkis dapat mempertahankan tradisi emas," ujar peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 setelah mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement