REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kapten tim basket putri nasional Australia, Lauren Jackson mendapat kehormatan untuk membawa bendera negaranya di upacara pembukaan Oimpiade London, Jumat (27/7) malam waktu setempat, atau Sabtu (28/7) dini hari WIB. Pebasket 31 tahun itu akan menjadi perempuan Australia pertama, sejak 20 tahun lalu, yang membawa timnas ke Olimpiade.
Jackson membawa tim Opals meraih medali perak pada saat Olimpiade Beijing 2008, dan kini bermain untuk keempat kalinya di Olimpiade. "Kenapa saya?" itulah kalimat pertama yang meluncur ketika didapuk menjadi pembawa bendera.
Ia kaget dan merasa ada atlet yang lebih baik untuk membawa bendera tersebut saat ketua timnas Australia, Nick Green mengumumkan keputusan tersebut. Green mengatakan, Jackson adalah atlet sederhana dengan kemampuan memimpin luar biasa, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Penunjukkan tersebut setelah kontroversi terkait rencana perjalanan tim basket Negeri Kangguru itu. Tim basket putri Australia menjadi pemenang kedua setelah tim AS di tiga Olimpiade. Namun prestasi tersebut tidak didukung dengan dukungan adil dari Pemerintah Australia.
Tim Opals diberangkatkan ke London dengan pesawat kelas ekonomi, sementara tim basket putra Boomers dibelikan tiket kelas bisnis. Asosiasi Bola Basket Australia diminta meninjau kebijakan perjalanan mereka setelah mendapat kritik terkait masalah kesenjangan gender tersebut. Penerbangan yang berbeda itu juga dikritik oleh media lokal Australia dan politisi setempat, yang mengatakan bahwa kedua tim seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama.