REPUBLIKA.CO.ID, Juara Olimpiade cabang olahraga judo, Sarah Menezes, mengungkapkan pada Minggu, bahwa orang tuanya sempat memintanya berhenti berlatih olahraga itu yang dianggap oleh orang tuanya hanya diperuntukkan bagi kaum pria saja.
Gadis berusia 22 tahun asal Brasil ini merupakan perempuan pertama dari negaranya yang memenangi medali emas Olimpiade, sebelum mengakui bahwa dirinya harus melewati serangkaian penghalang untuk meraih kesuksesan.
"Ketika saya memulai (berlatih) judo, orang tuaku berkata itu adalah olahraga untuk laki-laki. Sepertinya seumur hidupku saya telah menyukai tantangan-tantangan," kata Menezes.
"Kebenarannya adalah studi saya merupakan masalah utama, sehingga saya harus melakukan kesepakatan dengan mereka. Untuk dapat terus menggeluti olahraga ini, saya harus mendapatkan hasil bagus di studiku." Meski awalnya sempat keberatan, namun orang tua Menezes akhirnya mengapresiasi kemampuan putrinya.
"Ketika saya mulai bepergian (untuk mengikuti kompetisi), orang tuaku menyadari bahwa saya memiliki bakat," tambah Menezes.
Itu merupakan keputusan bagus untuk menyiapkan pejudo kelas di bawah 48 kilogram itu, menuju jalan ketenarannya.
Memenangi medali perunggu pada dua tahun sebelumnya di kejuaraan dunia, ia akhirnya menaiki podium tertinggi di London.
Meski baru berusia 22 tahun, ia sudah pernah berada di peringkat tiga dunia, dan dua kali menjadi juara dunia level junior.
Pada awal tahun ini, ia juga memenangi ajang Grand Slam pertamanya di Moskow.
Sekarang ia berkata bahwa kesuksesannya yang telah meningkatkan rasa percaya diri bagi atlet-atlet putri Brazil akan sangat membantunya di masa yang akan datang.
Ia berharap medali emasnya dapat menjadi medali pertama dari banyak medali yang diraih atlet-atlet putri Brazil.
"Itu sangat sangat penting, sebab hal itu membutuhkan bertahun-tahun untuk mewujudkannya," ucapnya.
"Sekarang saya berharap medaliku dapat membuka jalan pada (medali) yang lebih banyak lagi. Apa yang berubah adalah kami telah membangun keyakinan bahwa kami dapat menang, sebab semua orang memiliki kekuatan." "Kami telah berhenti meragukan diri sendiri, dan sekarang kami tahu kami dapat mengalahkan siapapin, dan itulah kuncinya."