REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu-satunya lifter putri Indonesia yang berlaga di Olimpiade London, Citra Febrianti harus puas di tempat keempat pada kelas 53kg dengan membuat total angkatan 206kg.
Saat berlaga di Excel London, Minggu, Citra membukukan angkatan snatch 91kg dan clean and jerk 115kg.
Meski gagal meraih medali, Citra mengaku senang dengan total angkatan diperolehnya karena itu adalah hasil terbaik dalam pertandingan.
"Senang, tetapi memang masih jauh dari yang di atas saya," ujar Citra yang ditemui usai bertanding. Ia mengaku sebelumnya sudah mengetahui kekuatan lawan yang akan dihadapinya.
Pelatih Citra, Eddy Santoso juga mengatakan bahwa hasil yang diperoleh Citra di London tersebut adalah hasil terbaiknya selama ini.
"Ini kalau bagi saya adalah hasil terbaiknya karena selama pertandingan ia tidak pernah memperoleh hasil segini. Ini `the best`-nya dia sekarang," kata Eddy.
Eddy mengatakan, semula ia mengira Citra hanya akan mencapai urutan ketujuh, namun ternyata ia berhasil melampaui target total angkatan 205 kg dan menempati posisi keempat.
Peraih medali emas pada kelas tersebut diraih lifter Kazakhstan Zulfiya Chinshanlo yang menghasilkan total angkatan 226kg dengan angkatan snatch 95kg dan clean and jerk 131kg.
Zulfiya juga mencetak rekor Olimpiade total angkatan yang menumbangkan rekor 205kg atas nama Yang Xia dari China pada Olimpiade Sydney 2000, serta rekor Olimpiade clean and jerk yang sebelumnya 126kg atas nama lifter Thailand Jaroenrattanatarakoen P yang dicetak di Beijing 2008.
Ia juga memperbaiki rekor dunia clean and jerk atas namanya sendiri yang sebelumnya 130kg diraihnya di Paris 2011.
Medali perak diraih atlet Taiwan Hsu Shu Ching dengan total angkatan 219kg dengan snatch 96kg dan clean and jerk 123kg, sedang perunggu diraih Cristina Iovu dari Moldova dengan total angkatan 219kg dengan snatch 99kg dan clean and jerk 120kg.