REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lifter Indonesia Triyatno, perraih medali perak pada kelas 69kg yang merupakan medali kedua Indonesia di Olimpiade London 2012, menyatakan senang telah mempersembahkan medali perak untuk Indonesia.
Triyatno mencatat total angkatan 333kg setelah melakukan angkatan snatch 145kg dan clean and jerk 188kg di Excel London. London, Rabu dinihari WIB.
Medali emas diraih atlet China Lin Qingfeng dengan total angkatan 344kg, masing-masing snatch 157kg dan 187 pada clean and jerk, sedangan medali perunggu diperoleh Razvan Constantin Martin dari Romania dengan total angkatan 332kg dari angkatan snatch 152kg dan clean and jerk 180kg.
"Saya sangat teramat senang. Puji syukur atas apa yang diberikan Allah karena saya tidak menyangka akan memperoleh perak," ujar Triyatno dengan mata berkaca-kaca.
Medali tersebut adalah medali Olimpiade kedua yang diraih Triyatno setelah di Beijing empat tahun lalu ia meraih medali perunggu.
Ia mengaku tidak menyangka bakal memperoleh medali perak karena angkatannya pada snatch kurang memuaskan.
"Di snatch hanya 145kg, saya agak kecewa dengan hasil tersebut," kata Triyatno yang mencatat angkatan terbaik pada snatch 150kg itu.
Sementara itu, lifter Indonesia lainnya Deni yang turun di kelas yang sama menempati peringkat 12 dengan total angkatan 311kg, dengan snatch 140kg dan clean and jerk 171kg.
Dengan medali perak yang diraih Triyatno, berarti angkat besi menyumbang dua medali setelah sehari sebelumnya Eko Yuli Irawan mempersembahkan medali perunggu dari kelas 62kg.
Hingga saat ini kontingen Merah Putih telah mengumpulkan satu medali perak dan satu medali perunggu yang keduanya diperoleh dari cabang angkat besi.