REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sorak-sorai penonton bergemuruh ketika penyerang sekaligus kapten Timnas Uruguay, Lius Suarez memegang bola, saat negaranya bentrok dengan Inggris Raya di ajang Olimpiade London 2012. Suarez mengatakan, ia tak peduli terhadap semua cemoohan yang dilontarkan fans Inggris kepada dirinya.
Pasalnya, Suarez mengaku, yang menjadi pikirannya adalah kekalahan 0-1 Uruguay atas Inggris Raya. "Saya dapat menerima pelecehan itu. Saya tidak memikirkannya. Namun saya pikir itu benar-benar tidak ada rasa hornat dari para penonton, ketika kami berusaha untuk menyanyikan lagu kebangsaan kami. Saya pikir hal-hal seperti itu semestinya tidak terjadi," kata Suarez seperti dinukil AFP.
Juru gedor Liverpool itu menjadi target ejekan sepanjang turnamen. Ia disoraki di Stadion Wembley, Stadion Millenium, serta di Old Trafford. Ia kerap menjadi target pelecehan sejak tindakan rasialnya kepada bek Manchester United, Patrice Evra, pada pertandingan Liga Utama Inggris, yang berbuah hukuman larangan bermain untuk delapan pertandingan serta denda bagi sang penyerang.
Simpati dan dukungan mengalir dari rekan setim Suarez, Sebastian Coates. "Saya lelah terhadap situasi dengan Luis ini," kata bek Liverpool itu.
Ia berpikir semua ejekan yang didapat Suarez sudah terlalu jauh. "Dan saya tidak suka melihat dia diperlakukan seperti ini. Saya tahu dia itu orang seperti apa, dan saya pikir pelecehan yang ditujukan terhadapnya tidak adil. Ia mengenal semua rekan setimnya, dan seluruh negeri berada di belakangnya, dan saya pikir para penggemar sebaiknya membiarkan dia sendiri," ujarnya menjelaskan.