REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi Otomotif Internasional (FIA) telah didesak oleh sekelompok politisi Inggris untuk membatalkan seri Grand Prix di Bahrain. Hal ini disebabkan oleh masalah yang tengah dihadapi oleh negara-negara Teluk, termasuk Bahrain.
Topik ini kembali menjadi pembicaraan di agenda para politisi pada Kamis (9/2) saat mereka mendapat laporan seorang Inggris didapati diserang dan dipotong jarinya di Karranah, dekat Manama, Bahrain. Sementara itu Chairman Formula 1 masih bergeming soal situasi yang terjadi di Bahrain.
Dengan kondisi tersebut anggota-anggota House of Lords membuat surat terbuka kepada harian The Times yang menyatakan pendapat mereka soal situasi di Bahrain.
"Kami prihatin dengan keputusan Formula 1 yang menjadwalkan Grand Prix di Bahrain pada bulan April," tulis mereka, dikutip oleh Autosport, Jumat (10/2).