REPUBLIKA.CO.ID, -- Di Tanah Air, namanya mungkin belum setenar Rio Haryanto, Doni Tata atau Rifat Sungkar. Namun Emmanuel Adwitya Amandio, drifter muda berusia 19 tahun diam-diam sudah menoreh sejumlah prestasi.
Tak kurang dari 200 piala sudah ia koleksi dari ajang otomotif, baik di dalam maupun luar negeri. Tak pelak pria yang akrab disapa Dio ini mendapat julukan Raja Drift.
Bersinar di dunia reli, Dio juga memiliki satu obsesi yang dipendamnya.
Jika kebanyakan atlet muda menyebrang menjadi bintang iklan atau sinetron, Dio lebih memilih menjadi seorang stuntman untuk film-film yang menampilkan adegan pacu mobil berkecepatan tinggi. "Saya senang lihat aksi balap di film, sepertinya asyik menjadi stuntman," ujarnya.
Dia mengaku sama sekali tidak merasa takut akan bahaya akibat aksinya tersebut. Justru sebaliknya, dia merasa tertantang. Namun, Dio mengaku belum menerima tawaran untuk bermain film.
Saat ini, dirinya tengah fokus untuk tampil di lima seri Formula Drift USA 2012, yakni seri pertama di Long Beach (6-7 April), seri kedua di Atalanta (11-12 Mei), seri kelima di Monroe (20-21 Juli), seri keenam di Las Vegas (24-25 Agustus) dan seri penutup di Irwindale (12-13 Oktober).
Dio merupakan satu-satunya drifter Indonesia yang bisa menembus ajang internasional tersebut. Bahkan untuk kawasan Asean, hanya Indonesia yang bisa mengikuti ajang ini. "Untuk bisa ikut kompetisi ini, harus mengatongi prestasi di kawasan Asia dahulu," kata Dio.
Dua ajang yang sama di tahun sebelumnya sudah diikuti oleh Dio. Hasilnya pun tak begitu mengecewakan karena Dio berhasil duduk di tiga besar FD Asia serta 40 besar FD Amerika Serikat.
Untuk berlaga di FDA, Dio akan mengandalkan Nissan S15. Nissan 350Z akan digunakan di FD USA. WSA Drift Team didukung perusahaan ban Achilles. "Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk tampil sebaik mungkin dan mengibarkan bendera Merah-Putih," ucapnya.