REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO- Honda mengancam keluar dari MotoGP jika penggunaan ECU (electronic control unit: unit pengendali mesin dan casis) dipaksakan seragam untuk semua tim.
Tim Honda memperingatkan penyelenggara MotoGP, Dorna, bahwa tim Honda akan hengkang dari ajang balap motor paling prestisius itu.
''Kalau bos Dorna (Carmelo Ezpeleta) bersikeras dengan keputusannya untuk memaksakan dipakainya ECU dan adanya pembatasan rev (putaran mesin), maka Honda mungkin akan secepatnya pensiun dari MotoGP,'' ujar Shuhei Nakamoto, prinsipal tim Honda Racing Corporation (HRC) seperti diberitakan di Motosprint, Kamis (11/10)
''Tim Yamaha dan Ducati sepakat dengan kami, dan begitu juga Suzuki. Tanggung jawabnya ada pada Ezpeleta, karena ini memang keputusannya,'' terang Nakamoto.
Dorna telah lama mendesakkan upaya untuk memangkas biaya tim dan menyeimbangkan daya saing para peserta dengan mengusulkan disediakannya ECU. Perangkat itu dikembangkan oleh perusahaan asal Italia, Magneti Marelli, yang telah mengikat kontrak empat tahun dengan Dorna.
ECU merupakan perangkat yang sangat vital karena dia mengatur injeksi bahan bakar dan merekam semua data penting tentang kinerja motor.
Honda, yang sudah melakukan investasi besar dan membuat sendiri ECU yang canggih, sangat tidak setuju dan menentang rencana itu dan bahkan menyatakan bila diteruskan akan membuat tim Honda tidak akan ambil bagian lagi dalam ajang balapan MotoGP.