Sabtu 19 Jan 2013 14:36 WIB

Red Bull Keluhkan Revolusi FIA

Rep: Adi Wicaksono / Red: Citra Listya Rini
Pembalap Red Bull, Sebastian Vettel, meloncat di podium usai menjuarai Grand Prix F1 di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, Ahad (28/8).
Foto: AP
Pembalap Red Bull, Sebastian Vettel, meloncat di podium usai menjuarai Grand Prix F1 di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, Ahad (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- UpayaFederasi Balap Mobil Dunia (FIA) untuk merevolusi ajang balap Formula One (F1) kembali menuai protes. Kali ini giliran tim juara bertahan Red Bull Racing yangmengeluhkan penggantian aturan main balapan paling prestisius sejagat itu.

Seperti diketahui, FIA berencana membuat mobil-mobil F1 lebih hemat energi dan ramah lingkungan mulai musim 2014 mendatang. Sejumlah aturan baru berupa pembatasan kapasitas mesin dan bahan bakar telah diberlakukan.

Kepala Teknis Red Bull, Adrian Newey menilai, FIA semestinya jangan terlalu membatasi inovasi yang dikembangkan tim-tim F1.

“Kita mestinya berhati-hati jangan sampai aturan tersebut mengebiri spirit inovasi. Keindahan F1 adalah persaingan antarpembalap dan juga persaingan antara satu mesin dengan mesin lainnya,” kata Newey seperti dilansir laman Crash, Sabtu (19/1).

Ia mengungkapkan,pihaknya pernah menjadi korban dari perubahan peraturan yang terlalusignifikan. Pada awal musim lalu, lanjut dia, perubahan aturan soal sistem pembuangan (knalpot) secara mendadak membuat timnya rugi besar.

Perubahan aturan itu juga yang membuat Red Bull mengawali musim dengan sangat buruk. Newey menjelaskan, timnya saat itu telah merancang inovasi sistem pembuangan yang baru. Tapi, perubahan aturan itu membuat timnya terpaksa menggunakan desain knalpot konvensional.

“Ketika kami  melihat aturan baru, kami harus berpikir kembali ke belakang,” imbuhnya. FIA pada Desember2012 mengumumkan aturan baru yang menitikberatkan pada efisensi energi.Kebijakan ‘go green’ ini akan mulai diterapkan pada musim 2014 mendatang.

“Perubahan akan terjadi pada desain mobil yang ditujukan untuk mengurangi gaya gesek (downforce) untuk menambah efisiensi energi,” demikain pernyataan FIA dalam laman resminya.

Dengan perubahantersebut, musim depan akan menjadi musim terakhir bagi tim-tim F1 menggunakan mesin V8 (delapan turbin) dengan kapasitas 2,4 liter. Selanjutnya, FIA menerapkan aturan mesin V6 dengan kapasitas 1,6 liter.

                                                                                                

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement