REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pebalap nasional Rio Haryanto gagal mencapai garis finis pada race kedua atau "sprint race" seri kelima lomba balap mobil GP2 Series 2014 di Sirkuit Silverstone, Inggris, akibat ada masalah di mobil yang dikendarainya.
Victoria Lloyd dari tim EQ8 Caterham Racing dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jateng, Minggu, menyebutkan Rio Haryanto hanya sampai putaran ketujuh dari 21 kali putaran yang direncanakan.
Pebalap asal Solo, Jateng, yang memulai star pada posisi 21 tersebut, sebenarnya bisa melaju dengan kendaraannya hingga mencapai posisi 13. Ketika akan mencapai posisi 12, mobil yang dikendarai Rio Haryanto ada masalah pada pergeseran gigi bawah sehingga yang bersangkutan masuk pit dan tidak bisa melanjutkan perlombaan lagi.
Sementara rekan satu tim Rio Haryanto, pebalap asal Amerika Serikat, Alexander Rossi yang memulai star pada posisi 16 hanya mampu finis pada urutan 21 dengan catatan waktu 36:52.436 dengan sisa satu putaran.
Rio Haryanto mengatakan memulai start pada posisi 21 dan sempat mencapai posisi 13 merupakan hal yang diinginkannya.
"Sepanjang balapan aku memastikan ada masalah dengan salah satu ban saya tetapi saya tetap berusaha menjalankan mobil saya. Saya memiliki masalah dengan gearbox yang tidak bisa turun sehingga saya sempat ke posisi 15 kemudan masuk pit dan tidak bisa diperbaiki sehingga saya tidak bisa melanjutkan perlombaan lagi," kata Rio Haryanto.
Ia menyayangkan kejadian yang dialaminya itu. "Ini adalah akhir yang benar-benar disayangkan. Pada awalnyamobil saya terasa baik dan saya memiliki perasaan bisa melewati tiga mobil yang ada di depan untuk mencapai posisi 10 besar," katanya.
Posisi pertama pada race kedua itu, ditempati pebalap tim Carlin Felipe Nasr dengan catatan waktu 36:12.279, disusul S. Coletti dari tim Racing Engineering dengan catatan waktu 36:16.663, sedangkan posisi ketiga ditempati Johnny Cecotto dari tim Trident dengan catatan waktu 36:17.963.
Seri keenam musim lomba pada 2014 akan dilaksanakan di Sirkuit Hockenheimring, Jerman, 18-20 Juli mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika