REPUBLIKA.CO.ID, BRASIL -— Di masa jeda ajang balap Formula Satu (F1) ini pebalap senior Felipe Massa mengomentari sejumlah hal yang terjadi di paruh pertama. Satu diantaranya ialah tentang perilaku minus yang menurutnya diperlihatkan oleh pebalap muda dari tim Toro Rosso, Max Verstappen.
Legenda hidup F1 itu membahas mengenai kewajiban Verstappen yang harus mengubah etika balap. Mengacu pada insiden kecelakaan Mei lalu di GP Monaco, Verstappen yang menjadi sorotan karena enggan meminta maaf karena telah menabrak mobil Romain Grosjaen membuat Massa saat itu sempat marah.
Hingga saat ini pun, Massa masih memendam kesal pada pebalap yang digadang-gadang akan menjadi penerus legenda balap F1 Michael Schumacher. Di sinilah masalahnya.
Sebagai pebalap junior yang langsung mendapat kehormatan karena dianggap sebagai penerus Schumi, Verstappen di mata Massa tak pantas menyandang status itu. Pasalnya, Massa yang kenal dekat dengan Schumi menilai Verstappen memiliki tabiat jauh dari sang legenda.
“Sampai sekarang dia (Verstappen) tak pernah meminta maaaf, usianya masih 17 tahun seharusnya dia tak banyak berdebat. Ke depan dia patut dihukum atas perbuatannya,” ujar Mass dikutip dari UOL Esporte, Rabu (12/8).
Massa menilai, insiden yang terjadi di tikungan Ste Devote seperti tak pernah disesali oleh Verstappen. Buktinya, pebalap muda berkebangsaan Jerman itu kerap kali nyaris melakukan hal serupa kepada kompetitor-kompetitor lainnya.
Di sisi lain Verstappen malah masih selalu mengajak berdebat pada pihak-pihak yang tak menyukai gaya balapnya. Seperti saat ian menabrak Grosjaen, ia selalu menekankan kesalahan ada di pebalap 29 tahun itu, dan buku pada dirinya.
Massa pun memberikan saran kepada Verstappen untuk mulai mengakui kesalahan jelang rangkaian race di paruh kedua. Pebalap yang dulu dikenal sebagai rekan duet legenda balap F1 Michael Schumacher di Ferrari itu meminta Verstappen untuk meminta maaf.
“Sebelum race di paruh kedua, saya harap dia bisa melakukan apa yang juga pasti akan saya lakukan di usia itu. Meminta maaf dan siap belajar dari kesalahan. Lalu melanjutkan paruh kedua dengan tenang,” kata pebalap 34 tahun ini.