Senin 12 Oct 2015 09:30 WIB

Wawancara dengan Nicky Hayden: Aku Ingin Juara di Superbike!

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: M Akbar
Nicky Hayden
Foto: autobikegallery
Nicky Hayden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebalap Nicky Hayden segera pensiun dari balapan MotoGP dan beralih ke World Superbike Championship dengan Ten Kate Honda pada 2016. Keputusan ini diumumkan dalam sebuah konferensi pers di Motegi, Jepang, akhir pekan lalu.

Dengan mata berkaca-kaca, the Kentucky Kid mengungkapkan perasaannya setelah lebih dari satu dekade membalap di sirkuit MotoGP. Berikut adalah petikan wawancara bersama Hayden dirilis oleh Aspar Team kepada Republika.co.id, Senin (12/10).

Kenangan terindah selama menjadi pebalap?

Tentu saja, kenangan terindah adalah selama aku berkarier di MotoGP dan memenangkan gelar juara dunia pada 2006. Aku juga memenangkan balapan di kampung halamanku sendiri dua kali pada 2005 dan 2006, yaitu di Laguna Seca. Rasanya sangat luar biasa, sama halnya dengan menjadi juara dunia. Aku akan terus berjuang menunjukkan yang terbaik hingga akhir musim ini.

Rencana berikutnya?

Aku merasa beruntung bisa bergabung di MotoGP dan memiliki karier panjang dan sukses. Aku juga bisa berkompetisi dan bergabung dengan tim pabrikan besar. Sekarang, aku berkesempatan bergabung kembali dengan Honda dan menghadapi tantangan baru. Aku benar-benar termotivasi untuk melangkah ke Superbike karena di sana aku bisa memulai sesuatu yang baru. Mudah-mudahan, aku bisa cepat beradaptasi dan menikmatinya.

Impian masa depan?

Masih terlalu dini untuk berbicara tentang masa depan. Tapi, berikutnya aku ingin memenangkan gelar juara World Superbikes. Aku ingin menjadi pebalap yang tak hanya pernah memenangkan juara dunia MotoGP, tapi juga World Superbike Championship. Pertama-tama, aku harus melihat bagaimana kompetisi di sana. Musim pertama pastinya tidak mudah, aku harus beradaptasi, namun aku berharap bisa berjuang pada 2017 nanti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement