REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Pebalap Yamaha Movistar, Valentino Rossi mengantongi 312 poin, unggul tujuh poin atas rekan satu timnya, Jorge Lorenzo. Meski pebalap Italia ini memulai balapan dari grid paling belakang di final nanti, masih belum pasti Lorenzo akan menjadi juara dunia.
Perkara Rossi memenangkan kejuaraan sesungguhnya bergantung di posisi berapa Lorenzo menyelesaikan balapan di Valencia. Berikut adalah perhitungan dan strategi yang mungkin akan terjadi di Spanyol nanti, dilansir dari Crash, Selasa (3/11).
Jika finish pertama, Lorenzo mendapat 25 poin. Untuk mengamankan gelar juara dunia, Rossi minimal harus selesai di urutan kedua.
Jika finish kedua, Lorenzo mendapat 20 poin, namun Rossi tetap menjadi juara dunia jika meraih podium ketiga. Jika Rossi selesai keempat, dia bisa mengimbangi poin Lorenzo, namun tetap kalah karena Lorenzo lebih dulu menyentuh garis finish.
Jika finish ketiga, Lorenzo meraih 16 poin. Rossi bisa menjadi juara dunia jika secara bersamaan selesai di posisi keenam.
Jika finish keempat, Lorenzo meraih 13 poin. Dalam hal ini, Rossi tetap unggul jika menyelesaikan lap terakhir di urutan kesembilan.
Jika finish kelima, Lorenzo mendapat 11 poin. Rossi setidaknya harus menyelesaikan balapan minimal urutan ke-11.
(Jangan lewatkan juga: Pihak Marquez: Valentino Rossi Layak Juara, Tapi...)
Perhitungan tersebut sejauh ini menjadi pusat perhatian hingga Lorenzo finish kelima. Alasannya, ada lima pebalap dominan yang disebut the Fantastic Five di MotoGP 2015, yaitu Rossi, Lorenzo, Marquez, Pedrosa, dan Iannone.
Namun, kemungkinan apapun bisa terjadi di dunia balap. Jika Lorenzo menyelesaikan balapan di posisi keenam, Rossi minimal harus selesai di posisi ke-12. Demikian juga jika Lorenzo berakhir di posisi ketujuh, Rossi harus berakhir di posisi ke-13.
Saat Lorenzo mencapai garis finsih di posisi kedelapan, Rossi setidaknya harus finish di posisi ke-14. Ketika Lorenzo finish di tempat kesembilan, Rossi harus menyelesaikan posisi ke-15.
Terakhir, jika Lorenzo berakhir di posisi ke-10 atau lebih buruk lagi, maka Rossi secara otomatis menjadi juara dunia meski dia selesai di posisi 16 atau lebih buruk lagi.