REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebalap Indonesia di Formula One (F-1) Rio Haryanto dipastikan melanjutkan seri balapannya. Manor Racing dikabarkan sudah punya rencana untuk mempertahankan pebalap asal Surakarta, Jawa Tengah itu agar tetap bisa menuntaskan sisa balapannya sampai akhir musim F-1 tahun ini.
Manor mengabarkan, Rio saat ini sudah tiba di Frankfurt, Rabu (27/7) waktu setempat. Kehadiran pebalap 23 tahun itu di kota tersebut, memastikan Rio untuk bisa melakoni balapan seri ke-12 di Sirkuit Hockenheimring, Jerman, Ahad (11/7).
"Sambutan luar biasa untuk Rio Haryanto saat kami mendarat di Bandara Frankfurt untuk persiapan (balapan) F-1 Jerman," begitu informasi yang dikutip dari akun resmi Manor, Rabu (27/7).
Ungkapan Manor tersebut, seperti menjawab nasib Rio yang sebelumnya dikabarkan akan mengakhiri debutnya di F-1 di seri ke-11.
Kepala Tim Manor, Dave Ryan kepada media di Jerman, Algemeen Dagblad, juga memastikan nasib Rio untuk tetap bisa dipertahankan sampai musim F-1 tahun ini selesai. Kata dia, Manor punya rencana menjadikan Rio sebagai pilot utama dari Manor di musim balapan jet darat tahun ini.
"Rencana A kami adalah untuk tetap menjaga Rio Haryanto bersama kami hingga akhir musim ini, melainkan (jika) kami punya pilihan lain," kata Ryan seperti dilansir Sportmole, Rabu (27/7). Ungkapan Ryan tersebut sebetulnya menjawab kabar buruk tentang nasib Rio yang sebelumnya dikhawatirkan berhenti dari F-1 hanya karena persoalan biaya.
Sepekan lalu, usai mengakhiri seri balapan ke-11 F-1 di Sirkuit Hungarioring, Hungaria, berembus kabar tentang berakhirnya debut Rio di balapan F-1 2016. Itu karena Kiky Sport, selaku menejemen Rio belum juga melunasi sisa pendanaan balapannya. Rio memang diharuskan menyetor sebesar 15 juta euro (sekitar Rp 250 miliar) kepada Manor selaku tim yang membawa Rio agar bisa mengaspal di balapan F-1.
Setoran dana tersebut, sudah dibayarkan separuh, yaitu senilai 8 juta euro. Dana tersebut didapat dari dana pribadi dan juga bantuan dari PT Pertamina. Semula, bantuan dana lainnya akan didapatkan dari anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Akan tetapi, rencana pemberian Rp 100 miliar dari kementerian urusan olah raga itu dibatalkan.