REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG – Pembalap baru Movistar Yamaha, Maverick Vinales mengatakan tahun ini adalah balapan tersulit emmasuki tahun ketiga kariernya di kelas utama MotoGP. Pria asalah Spanyol ini ingin menjadikan tekanan yang menyerangnya dari sana sini menjadi motivasi untuk memenangkan balapan.
“Saya selalu tertekan sejak 2016, di saat harus memutuskan tetap di Suzuki atau pindah ke Yamaha. Rasanya seperti beban berat di pundak. Tapi, saya memilih dan mencapai hasil terbaik hingga tahap ini. Kedengarannya aneh, tapi saya terus berkembang dalam kondisi tertekan. Saya punya tujuan, sehingga itu memotivasi saya," kata Vinales, dilansir dari Speedweek, Senin (6/2).
Kunci keberhasilan membalap bersama Yamaha, kata pembalap 22 tahun ini adalah tetap tenang. Hal pertama yang ditanamkan Vinales dalam pikirannya adalah dia sudah bergabung dengan tim pemenang. "Yamaha adalah pasukan pemenang. Tapi, udara yang kita hirup tetap sama, tenang, normal, baik. Itu membuat saya merasa semakin baik di tim ini," katanya.
Vinales terus bertanya, apa yang diharapkannya? Apa yang bisa memotivasinya? Setelah itu, dia optimistis bahwa tahun ini bisa menjadi juara dunia. "Saya harus mempertaruhkan segala sesuatunya. Ketika saya melihat peluang, saya harus bisa mengendalikan tekanan yang lebih besar," katanya.