REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembalap muda Movistar Yamaha, Maverick Vinales menerapkan strategi sama dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez musim lalu. Dia ingin tetap konsisten meraih angka selama menjalani laga balapan MotoGP tahun ini. "Jika saya bisa memenangkan balapan, itu lebih baik. Tapi, saya terus ingat bahwa 16 poin lebih baik dari nol angka. Itu yang harus selalu ada dalam pikiran," katanya, dilansir dari Speedweek, Selasa (7/2).
Vinales mencontohkan saat dirinya masih menunggangi motor Suzuki. Dalam beberapa kali balapan, dia sempat tergoda untuk memicu kecepatan di luar kemampuannya untuk menang. “Di Aragon tahun lalu misalnya, saya sangat ingin menjadi nomor dua. Namun, itu sangat berisiko dan akhirnya saya finis di posisi keempat. Saya justru lebih bodoh jika memaksakan dan mengambil banyak risiko mengejar podium dua. Dalam hal apapun, membalap itu ada batasannya," ujarnya.
Pembalap 22 tahun ini menerapkan metode yang tak jauh berbeda seperti saat berada di Suzuki dulu. Dia sangat kagum dengan para insinyur Yamaha yang mengetahui detail hal yang diperlukannya.
Vinales bekerja sama dengan mantan kepala kru Jorge Lorenzo, Ramon Forcada. Ia menilai Forcada memiliki karakter sama dengannya. "Ketika akhir pekan kami stres, kami tetap berusaha untuk menyelesaikan segalanya dengan tenang. Saya pikir kami bisa mengelola tugas dengan baik. Ramon kaya pengalaman dan saya bisa belajar banyak darinya," kata Vinales.