REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Tahun 2012. Peresmian itu ditandai dengan membunyikan sirene dan disambut sorakan dan tepuk tangan penonton yang hadir di stadion utama Riau, Selasa malam (11/9).
Dalam sambutannya, Presiden SBY menilai PON XVIII dapat menjadi momentum mempersatukan bangsa di seluruh nusantara. "Mempererat persaudaraan dan mengukir prestasi yang menjadi tema PON secara nyata dapat kita rasakan mulai malam ini. Saya lihat semangat persaudaraan diantara ribuan atlet, ofisial, hingga supporter yang datang dari seluruh tanah air. Ini jadi momentum mempersatukan bangsa kita diseluruh nusantara," katanya.
Ia mengharapkan dalam PON kali ini prestasi gemilang bisa diukir atlet Indonesia dan menghasilkan puncak prestasi ditingkat nasional. Menurutnya, PON harus menjadi ajang puncak prestasi dan hasil pembinaan olah raga tingkat nasional.
"PON juga barometer untuk mengukur keberhasilan daerah yang dipertandingkan secara nasional. Indonesia yang maju, tidak hanya ekonomi, teknologi, kebudayaan, politik, dan pertahanan tetapi juga dibidang olah raga. Indonesia yang maju adalah indonesia yang mampu menjuarai kompetisi olah raga ditingkat dunia," katanya.
Ia pun meminta agar para atlet bertanding secara suportivitas, pecahkan rekor nasional bahkan internasional. Ia mengharapkan PON bisa menjadi wadah untuk prestasi terbaik putra dan putri bangsa.
Dalam PON XVIII ini, ada 39 cabang olahraga yang dipertandingkan. Terdiri dari 601 nomor dan memperebutkan 601 emas, 601 perak, dan lebih dari 800 perunggu. PON ini juga diikuti oleh sekitar 7.241 atlet dan juga pendukung seperti ofisial, juri, dan pendukung lainnya yang mencapai total 17.215 orang.