REPUBLIKA.CO.ID, RUMBAI---Lalat menjadi "tamu yang tidak diundang" saat sekitar 31 atet sedang berlaga di pertandingan menembak PON XVIII/2012 nomor 10 meter air pistol, Kamis.
Salah satu atlet yang diganggu lalat adalah atlet dari Kalimantan Timur, Heri Kiswanto.
"Untungnya saya pakai kaos panjang, jadi saat lalat menempel di lengan saya, tinggal saya tiup saja. Kasian yang pakai kaos pendek," kata Heri di arena menembak, Rumbai.
Atlet yang mendulang 4 medali emas, 2 medali perak, dan 1 perunggu itu tadinya mengira hanya dia yang diganggu lalat. "Ternyata yang lain diganggu juga," katanya lalu tertawa.
Namun, ternyata kehadiran si lalat tidak selalu merugikan atlet yang menjadi terganggu akibat ulahnya. Bagi atlet asal Kalimantan Timur, Siswanto, lalat tersebut bagaikan dewi fortuna.
"Saat saya mau menembak, lalat hinggap di atas senjata. Saya diam kan saja, eh bidikan saya malah tepat di angka 10. Saat bidikan kedua juga begitu," kata Siswanto.
"Tetapi saat mau menembak ketiga kalinya, lalatnya pergi. Saya cari-cari biar dapat 10 lagi," tambahnya seraya tertawa.
Padahal sebelumnya, lalat yang berukuran cukup besar itu sempat membuat Siswanto pindah tempat karena menempel dimatanya saat ia siap membidik.
"Selama saya jadi manajer menembak, baru kali ada kejadian seperti ini," kata Manajer Kontingen Kalimantan Timur, Sarwono Hidayat.