Rabu 19 Sep 2012 07:38 WIB

Sulbar Terancam Pulang Tanpa Medali, DPRD Prihatin

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
PON Riau.
Foto: Wikipedia
PON Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU-- Kontingen Provinsi Sulawesi Barat, terancam pulang tanpa sekeping medali pada PON XVIII 2012 di Provinsi Riau. Kondisi itu menimbulkan keprihatinan di kalangan anggota DPRD,

"Hingga sekarang kontingen Sulawesi Barat yang mengikuti tiga Cabang Olahraga belum mendapat satupun medali. Informasi ini setelah kita berkomunikasi dengan pengurus KONI Sulbar yang ikut mendampingi para atlet Sulbar, "kata Wakil Ketua DPRD Sulbar, H.Andi Natsir Nawawi di Mamuju, Rabu (19/9).

Menurut dia ada tiga cabang olahraga yang diikuti kontingen Sulbar yakni sepak takraw, kempo dan selancar angin. "Tiga cabang olahraga ini belum meraih medali hingga jelang penutupan PON Riau pada 20 September 2012. Ini tentu membuat kita kehilangan muka karena sebelumnya di PON XVII di Kalimantan Timur 2009 kita bertengger di posisi juru kunci dan tahun ini rupanya akan mengulang sejarah buruk itu,"kataya.

Ia mendesak segera dilakukan evaluasi menyeluruh atas prestasi olahraga di Sulbar yang terpuruk. Evaluasi itu khususnya tehradap induk organisasi KONI yang memang gagal melaksanakan pembinaan prestasi olahraga di daerah ini.

"Jauh sebelumhya saya sudah prediksi kontingen Sulbar di PON Riau akan kembali menelan pil pahit setelah melihat proses persiapan Sulbar sebelum berangkat ke PON,"ungkap politisi Partai Demopkrat ini.

Natsir mengemukakan, buruknya prestasi olahraga di Sulbar ini menjadi tanggungjawab KONI selaku induk organisasi olahraga di daerah ini. "Yang bertanggungjawab atas prestasi buruk ini tentu KONI Sulbar. Makanya, kepengurusan ini harus ditata ulang karena memang pengurus organisasi itu tidak berjalan efektif bahkan nyaris tidak ada kantor sekretariat KONI Sulbar yang jelas,"kritiknya.

Padahal kata dia, potensi atlet-atlet Sulbar cukup banyak namun karena sistem pembinaan yang tidak jelas sehingga kebanyakan atlet daerah justeru ikut membela provinsi lain. "Kita tidak salahkan atlet kita yang harus membela provinsi lain karena memang nyaris tidak ada pembinaan yang terarah,"kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement