REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Michelin berencana menjadi produsen ban dalam Formula One (F1) musim depan menggantikan Pirelli yang pada musim ini banyak menuai kritik dan ketidakpuasan dari sejumlah tim dan oficial. Perusahaan ban asal Prancis tersebut telah menandatangani kontrak untuk musim depan dengan 10 dari 11 tim F1.
Direktur Michelin, Pascal Couasnon mengatakan, telah mengirimkan surat kepada Federasi Automobil Internasional (FIA) untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut. Namun, sampai saat ini FIA belum menetapkan waktu untuk membahas kontrak itu lebih lanjut.
"Kami selalu siap kapan pun mereka (FIA) bersedia untuk bertemu dan membicarakan masalah kontrak lebih lanjut," ujar Couasnon kepada Reuters, Senin (26/8).
Awalnya, Michelin ingin membuat ban dengan pelek berukuran 18 inci. Namun selama beberapa tahun terakhir seluruh kendaraan di F1 selalu menggunakan ban dengan ukuran 13 inci dan Michelin tidak bisa mengelaknya. Couasnon mengatakan Michelin akan memperkenalkan teknologi tinggi jika diperkenankan menjadi produsen pada musim depan.
Michelin siap memperkenalkan ban antilicin yang dapat digunakan ketika musim hujan yang membuat lintasan menjadi basah. Sebelumnya, Pirelli telah berusaha merancang ban dengan model baru. Namun model tersebut memiliki masalah keselamatan sehingga perusahaan memutuskan kembali ke struktur awal.
Michelin terakhir kali menjadi produsen ban untuk F1 pada 2006. Michelin sempat memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan FIA pada 2005 sehingga memutuskan untuk berhenti menjadi produsen ban F1. Kedudukan Michelin kemudian digantikan oleh Bridgeston sampai musim 2010. Setelah itu FIA menggandeng Pirelli untuk menjadi pemasok ban pada 2011.
"Kami berharap keputusan kontrak baru ini dapat diselesaikan pada akhir Oktober mendatang," ujar Couasnon.
Sementara itu, Direktur Pirelli Paul Hembery sudah cukup lega karena tidak ada tim yang komplain mengenai masalah ban pada akhir pekan lalu. Dia juga tidak terlalu khawatir dengan posisi Pirelli yang kemungkinan akan digantikan dengan Michelin pada musim depan dan enggan berkomentar lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika