REPUBLIKA.CO.ID, YEONGAM -- Pimpinan klasemen, Sebastian Vettel, bisa jadi akan meletakkan satu tangannya pada piala gelar juara Formula Satu di Seri GP Korea pada Ahad (6/10). Vettel mengincar kemenangan keempat berurutan gelar juara dunia F1.

Namun, dalam usaha mewujudkan impiannya itu, Vettel mengaku bahwa karakter sirkuit Yeongam tidak terlalu cocok bagi kendaraan Red Bull RB9.

"Lintasannya di Korea tidak seperti biasa. Lintasan panjang terdapat pada awal lomba, sedangkan bagian tikungan pada akhir lomba," katanya.

"Saya menyukai bagian-bagian lainnya, tapi lintasan lurus dan tikungan tajam sedikit membosankan,'' kata Vettel. ''Itu juga merupakan kelemahan kami karena kami selalu kehilangan kecepatan di situ.''

Pada GP Singapura bulan lalu, pebalap Jerman itu meninggalkan pebalap lain di belakangnya untuk membuka celah 60 poin dari pebalap Ferrari, Fernando Alonso, sehingga mendekati catatan sejarah meraih gelar juara dunia keempat berurutan.

Dengan sisa enam putaran lomba lagi, maka Vettel sudah dapat meraih gelar juara dunia pada perlombaan berikutnya di Jepang pada Ahad (13/10) depan. Bila ini terjadi, maka namanya masuk dalam jajaran pebalap besar yang mampu memenangi mahkota juara dunia F1 secara berurutan.

Bila ia juara lagi tahun ini, maka Vettel (26) akan menjadi pebalap termuda yang menjadi juara dunia empat kali secara berurutan selain Michael Schumacher dan Juan Manuel Fangio. Alain Prost merupakan pebalap lain yang memenangi empat atau lebih gelar juara berurutan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika