REPUBLIKA.CO.ID, YEONGAM -- Federasi Automobile Internasional (FIA) melakukan investigasi atas insiden terbakarnya mobil yang dikendarai oleh Mark Webber dalam Grand Prix Korea di Korea International Circuit pada akhir pekan lalu.

FIA masih mengumpulkan bukti-bukti serta menginvestigasi rekaman radio terakhir sebelum mobil RB9 milik tim Red Bull tersebut terbakar di lap ke 37.

Dalam percakapan radio terakhir setelah insiden pecah ban yang dialami oleh Sergio Perez, tim teknisi Red Bull telah memberi tahu kepada Webber agar tidak menyalip dulu karena berada dalam posisi sulit.

Tim teknisi meminta Webber agar terus melajukan kendaraanya sampai menemui posisi aman. Namun, secara tiba-tiba mobil yang dikendarai oleh Adrian Sutil kehilangan kendali dan menabraknya.

Setelah insiden itu, Webber sempat duduk beberapa saat di dalam mobil dan berusaha untuk mengambil alat pemadam kebakaran tetapi sulit terjangkau. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan menunggu petugas pemadam kebakaran datang.

Webber menduga tabrakan yang berlangsung cukup keras tersebut telah menyebabkan Kinetic Energy Recovery System (KERS) di kendaraannya terbakar.

"Kontak mobil yang sangat tinggi membuat KERS terbakar dengan cepat," kata Webber seperti dilansir Autosport.

Akan tetapi, temuan lain dari FIA menyebutkan bahwa penyebab terbakarnya mobil RB9 diduga akibat radiator minyak yang meledak. Minyak yang bocor dari radiator itu tumpah ke knalpot yang panas sehingga menyebabkan timbulnya kebakaran.

Terkait hal tersebut, Red Bull belum ingin mengambil kesimpulan dan menunggu laporan akhir dari hasil investigasi FIA.

Ikuti Whatsapp Channel Republika