REPUBLIKA.CO.ID, MONACO -- Dua pembalap Mercedes kembali tampil di konferensi pers selepas balapan di GP Monaco sebagai peraih dua podium tertinggi. Hanya, kali ini, ada sedikit nuansa ketegangan antara Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.

Ekspresi kekecewaan tersirat di wajah Hamilton yang finis sebagai runner up. Ia menilai Rosberg meraih kemenangannya dengan cara sedikit tidak sportif.

"Saya berharap Anda bisa melihat sendiri data yang kami miliki," kata Hamilton seperti dilansir Autosport.

Data yang dimaksud Hamilton adalah sekumpulan bukti bahwa Rosberg sengaja melakukan manuver yang merugikan dirinya pada sesi kualifikasi. Akibat manuver tersebut, Hamilton gagal menyaingi catatan waktu Rosberg untuk mendapatkan pole position.

"Barangkali Anda tidak bisa mengharapkan kami menjadi teman baik. Tapi, kami akan tetap saling menghormati," ujar Hamilton.

Rosberg mengakui kemenangannya kali ini sedikit beraroma kontroversial. Namun, ia menyatakan tak ada masalah besar dalam hubungannya dengan Hamilton.

"Kami telah membicarakan hal ini. Untungnya, kami sudah saling mengenal sejak lama," papar Rosberg.

Ketegangan antara Hamilton dan Rosberg membuat Alain Prost angkat bicara. Mantan juara dunia empat kali itu memaklumi jika kedua pembalap akan sulit menjalin hubungan pribadi dengan baik.

"Dalam situasi seperti itu, sangat sulit untuk tetap menjadi teman," ujar Prost yang memiliki pengalaman serupa bersama Ayrton Senna sekitar tiga dekade silam.

Prost dan Senna terlibat dalam persaingan sengit dalam perburuan gelar juara dunia semasa sama-sama membela McLaren pada akhir dekade 1980-an.

Prost dan Senna mencatatkan rekor dengan memenangi 15 dari total 16 seri pada musim 1988. Musim ini, Mercedes bersama Hamilton dan Rosberg menyapu bersih enam seri yang telah digelar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika