REPUBLIKA.CO.ID, INDIANAPOLIS -- Marc Marquez seperti sedang membalap seorang diri di paruh pertama panggung MotoGP musim ini. Bagi sebagian pecinta balap, Marquez seperti begitu mudahnya melakukan aksi sapu bersih 10 seri perdana tanpa halangan berarti.
Pada balapan terakhir di Indianapolis, misalnya, Marquez menyalip Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sekaligus pada lap ke-11. Setelah itu, Marquez tak terbendung di urutan terdepan. Padahal, di awal balapan ia sempat tercecer di urutan keenam.
Dengan tegas, Marquez menampik balapan musim ini terasa mudah baginya. Pembalap usia 21 tahun itu mengaku selalu merasa khawatir tak mampu tampil kompetitif.
"Setiap akhir pekan saya merasa mungkin sekarang adalah waktunya untuk finis kedua atau ketiga. Mungkin di sini saya akan kesulitan," ungkap Marquez seperti dilansir Crash.
Rasa khawatir Marquez baru hilang setelah merasakan atmosfer lintasan balap. Menurut dia, hal terpenting bagi setiap pembalap adalah mampu menikmati balapan. "Setiap balapan saya merasa sangat kuat," ungkapnya.
Dengan raihan 10 kemenangan beruntun, nama Marquez kini masuk dalam daftar pembalap-pembalap terbaik MotoGP seperti Giacomo Agostini dan Mick Doohan. Ia kini hanya berjarak dua kemenangan dari rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim yang dipegang Doohan.
Pada musim 1997, Doohan membukukan total 12 kemenangan. Soal rekor Doohan, Marquez optimistis bisa melampauinya. Ia menargetkan meraih 14 kemenangan musim ini.
Namun, untuk menyamai rekor sapu bersih seluruh seri dalam semusim seperti yang dibukukan Agostini pada 1968, Marquez tak banyak berharap. "Akan sangat sulit untuk memenangi setiap balapan," tegasnya.