REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim Indonesia menyatakan kesiapannya untuk memperbaiki peringkat saat tampil pada perlombaan terjun payung internasional militer atau "World Military Parachuting Championship 2014" ke-38, di Solo, Jawa Tengah, Indonesia, 17-28 September mendatang.
Ketua Pelaksana Kejuaraan Terjun Payung Militer Internasional, Brihjen TNI Endang Sodik di Solo, Senin, mengatakan, tim Indonesia mengikuti semua nomor yang dipertandingkan dan akan berupaya memperbaiki peringkat dibanding perlombaan sebelumnya di Tiongkok 2013, menempati urutan 19.
"Target Indonesia ada dua, yakni sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Karena, sebagai tuan rumah membawa nama bangsa," kata Endang Sodik.
Menurut dia, pada kejuaraan yang sama di Tiongkok, Indonesia menempati urutan 19, dan kini sebagai tuan rumah diharapkan peringkatnya lebih baik.
"Jumlah peserta kejuaraan dunia terjun payung militer ke-38 ini, terbanyak. Negara menjadi lawan terberat antara lain Belgia, Tiongkok, Oman, Italia, Uzbekistan, Korea, dan Jerman. Semua lawan berat, tetapi Indonesia berupaya untuk memperbaiki peringkatnya," katanya.
Pada penyelenggaran World Military Parachuting Championship tersebut, kata dia, yang terpenting sesuai konteknya bagaimana membangun komunikasi untuk mempererat persahabatan perdamaian Dunia.
Selain itu, kata dia, bagi prajurit TNI masuk dalam pembinaan profesional dalam membina dan mengembangkan skill prajurit.
Endang Sodik menjelaskan, pada kejuaraan Dunia Terjun Payung Militer tersebut akan diikuti 404 atlet baik putra maupun putri dari 46 negara.
Menurut dia, acara pembukaan kejuaraan terjun payung dijadwalkan dibuka oleh Panglima Jenderal TNI Moeldoko, di Stadion Manahan Solo, pada Jumat (19/9).
"Pada kejuaraan ini, TNI berperan juga untuk mengangkat kearifkan lokal dengan banyaknya atlet dari negara lain yang hadir di Solo," kata Endang Sodik.
Menurut dia, Indonesia menjadi tuan rumah yang pertama kali, dan dilombakan sebanyak tiga kategori yakni ketepatan mendarat atau akurasi, kelincahan, dan kerja sama formasi di udara.
Menurut dia, atlet andalan Indonesia yang diharapkan mampu bersaing dalam perebutan medali dengan negara lain di antaranya, Praka Ismail Duda dari Kostrad dan Desi Alavionita dari Kowat Kopassus.