REPUBLIKA.CO.ID, MOTEGI -- Pembalap Repsol Honda Marc Marquez sukses meraih titel juara dunia MotoGP musim ini. Rider asal Spanyol ini bahkan mencatatkan rekor sebagai pembalap muda yang merebut titel juara dunia MotoGP dua tahun beruntun,
Marquez mengunci gelar juara dunia dalam kariernya di Sirkuit Motegi, Jepang, Ahad (12/10). Meski sudah meraih titel juara dunia, rider berusia 21 tahun ini tetap kecewa. Ada apa?
Lantaran Marquez tidak bisa juara di Sirkuit Aragon, Spanyol. Tandem Dani Pedrosa ini mengatakan kemenangan di Sirkuit Aragon adalah lebih dari segalanya karena sirkuit tersebut merupakan kandangnya sendiri.
"Saya masih merasa kecewa gagal juara di Aragon. Tapi, Motegi adalah sirkuit kedua yang lebih baik buat siapapun," kata Marquez dilansir Crash, Senin (13/10).
Marquez mengaku kegagalannya mempertahankan juara di Aragon tersebut akibat kesalahannya. Sehingga tak ada orang yang patut disalahkan atas kekecewaannya selain dirinya sendiri.
Meski kecewa, Marquez tetap bersyukur lantaran insiden terjatuh di Aragon tidak berdampak besar bagi dirinya. Marquez masih bisa melanjutkan balapan di Motegi yang berbuah titel juara dunia.
Sampai 15 balapan terlewati di musim ini Marquez sudah mengumpulkan 11 kemenangan. Dengan masih ada tiga balapan tersisa tahun ini ia punya peluang untuk menambah gelar juara berturut-turut di Australia, Malaysia dan seri pamungkas di Valencia.