REPUBLIKA.CO.ID, YOKKAICHI -- Tim Marussia-Ferrari terkejut dan marah karena pemberitaan media massa yang mengatakan Jules Bianchi tidak memperlambat lajunya di bawah bendera peringatan sirkuit.
Marussia juga menyangkal pemberitaan yang mengatakan pihaknya menginstruksikan Bianchi menjaga kecepatan untuk menjauh dari saingan di belakangnya.
"Tuduhan-tuduhan ini sama sekali keliru," tegas pihak Marussia, seperti dilansir dari Sky Sport, Kamis (16/10).
Bianchi mengalami kecelakaan pada balapan F1 seri Jepang di Sirkuit Suzuka, Suzuka, Ahad (5/10) lalu. Dia terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami cedera kepala serius usai menabrak traktor di tepi lintasan.
Traktor tersebut merupakan traktor yang mengangkat mobil Adrian Sutil. Sebelumnya, di lintasan yang sama, pebalap Sauber tersebut menambrak pembatas tikungan namun tidak mengalami cedera parah.
Pihaknya merilis penjelasan yang mengklarifikasi rumor tersebut. Marussia menegaskan bahwa pebalapnya tersebut memperlambat lajunya di bawah bendera kuning (tanda hati-hati, red). Bahkan direktur balapan FIA, Charlie Whiting, telah memeriksa data yang diberikan Marussia dan memastikan Bianchi memperlambat laju kendaraannya.
"Hal ini cukup jelas dari radio transmisi dan transkrip menjelang kecelakaan tersebut," ujar pihak Marussia.
Timnya mengaku merasa gerah harus menanggapi rumor yang beredar tersebut. Rumor tidak benar tersebut harus segera diklarifikasi agar mereka bisa fokus terhadap kesembuhan Jules.
Pihak medis menyatakan jika Jules mendapat keajaiban lantaran tidak ada seorang pun yang pernah selamat dari kecelakaan serius seperti yang dialaminya.