REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pebalap Mercedes asal Inggris, Lewis Hamilton, mengaku tidak mampu menahan keinginan agar Grand Prix Abu Dhabi segera dilaksanakan. Pebalap yang kini memimpin klasemen pebalap Formula 1 tersebut belum mendapat posisi aman karena masih memiliki jarak 17 poin dari pesaing utamanya Nico Rosberg.
Hamilton kecewa karena tidak dapat memenangkan Grand Prix Brasil pada dua pekan lalu. Walhasil, Rosberg yang memenangkan balapan tersebut berhasil memangkas jarak poin antara keduanya. Hamilton mengatakan Abu Dhabi menjadi penentuan kredibilitas dan kualitasnya sebagai seorang pebalap.
''Jujur aku merasa tidak nyaman sebelum balapan itu dilakukan. Aku masih melihat semua kemungkinan, karena yang menang akan mendapat poin 50,'' ujarnya dilansir dari laman Crash.
FIA mengeluarkan peraturan baru mengenai sistem poin ganda di Abu Dhabi sejak tahun ini. Artinya, pebalap yang memenangkan laga itu akan meraih 50 poin. Sementara, peringkat kedua mendapat 36 poin dan posisi ketiga 30 poin.
Hamilton menyebut balapan terakhir menjadi pertarungan berat antara ia dengan Rosberg. Ia menganggap Rosberg begitu agresif jelang di tiga Grand Prix terakhir.
Penantian kemenangan Rosberg pun terwujud di Brasil dan Hamilton mengakui keunggulan pebalap asal Jerman tersebut. Menurut Hamilton, mental akan menjadi penentu yang paling signifikan dalam memenangkan race terakhir.
Dua kekuatan, Rosberg dan Hamilton, berada dalam level yang sama dari segi teknik balapan dan pengalaman. Hal itu terlihat dari balapan di Brasil dimana keduanya menunjukkan kualitas teknik sebagai pebalap kelas dunia.
''Aku memacu kendaraanku sangat cepat, begitupun dengan dia (Rosberg). Tapi, aku sedikit membuat kesalahan dan itu hukuman buatku dengan hanya finis di urutan kedua,'' kata dia.
Hamilton menegaskan akan memanfaatkan setiap peluang yang dia dapatkan untuk menang di Abu Dhabi. Pasalnya, posisi kedua Hamilton tidak akan membantu jika Rosberg berada di urutan pertama. ''Aku akan tertinggal 7 poin,'' kata dia.