Sabtu 13 Dec 2014 09:00 WIB

Keluarga di Atas Lintasan

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Didi Purwadi
Marc Marquez
Foto: EPA/Hendrik Schmidt
Marc Marquez

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Untuk kali pertama setelah 66 tahun sejarah Grand Prix, dua kakak-adik Marc dan Alex Marquez menjadi juara dunia. Marc yang berusia 21 tahun meraih gelar juaranya di kelas MotoGP, 67 poin lebih tinggi daripada Valentino Rossi. Sementara, sang adik, Alex Marquez meraih gelar Moto3, dengan unggul hanya dua poin dari Jack Miller yang kini menjadi rookie MotoGP.

Dilansir dari laman Fox Sports, Alex mendapat kehormatan untuk ikut dalam uji coba MotoGP di Valencia. Meski Jorge Lorenzo yang keluar sebagai pebalap tercepat, Alex puas dapat tampil di kelas tertinggi balap motor. Alex yang akan pindah ke Moto2 musim ini, mendapat pelajaran berharga dari para pebalap kelas dunia macam, Valentino Rossi atau kakaknya sendiri, Marc Marquez.

''Aku sangat senang bisa balapan di sini (MotoGP). Kemarin aku hanya bermimpi tapi sekarang menjadi kenyataan. Ini balapan yang luar biasa yang membutuhkan fisik prima dan mental yang kuat,'' kata Alex.

Marc mengatakan, adiknya tersebut memiliki talenta yang mampu melebihi prestasinya di dunia balap motor. Marc menjelaskan, Alex telah melewati masa sulit ketika berusaha meraih gelar juara dunia. Perbedaan dua poin untuk merebut gelar merupakan bukti sengitnya persaingan di Moto3.

Alex mampu menaikkan prestasinya dalam tiga tahun di Moto3. Tahun pertama (2012), Alex hanya duduk diperingkat 20 dengan 27 poin. Tahun berikutnya (2013), mengendarai KTM, Alex masuk empat besar dengan 213 poin. Dan pada 2014, ia menjadi juara dunia dengan 278 poin.

''Dia tidak pernah mendompreng namaku. Dia memiliki usaha sendiri dan kemampuan yang hebat. Suatu saat dia bisa menjadi rivalku. Kini, tekanan akan berada pada kami, ketika orang berbicara, lihat saudaramu juara. Aku berharap kita bisa mengulanginya,'' kata Marc dilansir dari laman Cycle World.

Sementara, Marc Marquez telah memenangi dua kali juara dunia MotoGP dan disebut sebagai 'si pemecah rekor'. Ia merupakan pebalap termuda sepanjang sejarah MotoGP yang mampu juara dunia dua kali beruntun pada usia 21 tahun. Belum lama ini, Marquez juga memecahkan rekor milik Mick Doohan pada 1997, dengan raihan 13 kemenangan dalam satu musim dan Doohan hanya mampu meraih 12 kemenangan.

Pengalaman Marc tentu akan diberikan kepada sang adik, Alex untuk menghadapi musim pertamanya di Moto2. Pebalap Estrella Gallicia, Esteve 'Tito' Rabat, disebut Marquez sebagai lawan paling berbahaya adiknya. Tito jelas unggul karena menang dari segi pengalaman dibanding Alex. ''Adikku butuh belajar, saingan terberatnya adalah Tito. Dia (Tito) akan bertarung untuk juara, dan mempertahankan gelar,'' kata dia.

Marquez bersaudara bukan menjadi pebalap kakak-adik yang menghiasi Grand Prix. Masih ada keluarga Espargaro, Aleix Espargaro dan Pol Espargaro. Dua kakak-adik ini sudah menjadi rival di MotoGP, dengan kemenangan Pol Espargaro atas kakaknya Aleix.

Musim pertama Pol Espargaro begitu mengesankan dengan meraih peringkat enam klasmen (136 [oin). Sebagai rookie, ia berhasil mengalahkan saudaranya tuanya yang duduk diperingkat ketujuh dengan 126 poin. Padahal, Aleix sudah tiga musim berlaga di MotoGP.

Pol Espargaro merupakan pebalap berprestasi dengan menjadi juara dunia di Moto2 pada 2013. Kiprahnya yang positif di kasta kedua dunia balap motor Grand Prix tersebut, membuatnya ingin bertanding di Moto GP. Walhasil, Pol Espargaro sempat beberapa kali merepotkan pebalap berpengalaman seperti, Marc Marquez, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, atau Dani Pedrosa.

Aleix yang merasa dilampaui oleh adiknya serta belum memiliki prestasi apapun, berusaha untuk tampil maksimal musim 2015. Ia pun pindah ke Suzuki yang kembali lagi ke MotoGP setelah lama absen, dan meninggalkan Forward Yamaha.

Dilansir dari laman Motor Cycle News, Pol Espargaro menyayangkan kakaknya pindah dari Yamaha. Menurut dia, kecepatan Suzuki lebih lambat 12mph dibanding Honda, Yamaha, dan Ducati. Keputusan Aleix ke Suzuki, dianggap Pol akan menyulitkan langkahnya bersaing di MotoGP.

''Yang paling sulit jika adalah trek lurus yang panjang seperti di Malaysia. Motornya kurang cepat dan tidak sempurna. Dia (Aleix) akan kehilangan banyak waktu,'' kata dia.

Dikutip dari laman Motul, meski tidak memiliki prestasi secemerlang Marquez bersaudara, kakak-adik Espargaro tetap menjadi dua pebalap yang diperhitungkan. Rivalnya melihat dari torehan prestasi keduanya musim ini, Pol Espargaro menjadi rookie of the Year 2014. Sementara itu, sang kakak, Aleix Espargaro yang meraih satu kali podium menjadi pembalap kelas terbuka terbaik di musim ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement