REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Pada Juni 2008 di sebuah hotel di Montmelo, legenda MotoGP Valentino Rossi pertama kalinya bertemu dengan Marc Marquez muda. Usianya masih 14 tahun saat itu dan masih debut dengan KTM Repsol.
Keduanya sempat berfoto bersama dan foto itu pernah dibanggakan Marquez beberapa kali di media. Foto seorang remaja dengan idolanya dimana Marquez saat itu memegang replika Scalextric, Subaru Impreza.
"Jangan berhenti berjuang. Jangan berhenti belajar dari mereka yang telah melakukan yang terbaik," pesan Rossi saat itu, dilansir dari Elmundo, Senin (26/10).
Rossi begitu menginspirasi Marquez. Marc kecil tumbuh di dunia balapan dan melahap catatan waktu, jarak, dan kemenangan fantastis di dunia balapan. Pertemuan mereka di Qatar pada April 2013 sangat berkesan dimana Rossi dan Marquez saling puji di podium.
Keduanya sempat bersitegang pada balapan di San Marino, 2014. Namun, sehari setelah balapan, Marquez berinisiatif mengunjungi Rossi pertama kali. Keduanya bertemu di Tavullia dan hubungan yang sempat tegang pun kembali mencair.
Akankah pujian itu masih ada? Simpati Sang Guru terhadap muridnya itu seakan pupus sejak Grand Prix Australia di Phillip Island dan puncaknya di Sepang, Malaysia, akhir pekan lalu. Rossi dalam pernyataannya mengaku melihat Marquez 5-6 kali sejak lap pertama dan mengatakan 'what f**king doing?'.
Stang motor Marquez tiba-tiba menyenggol Rossi. Kaki Rossi pun terlepas dari pijakannya dan insiden itu berujung pada terjatuhnya Marquez yang mengharuskannya keluar dari arena balapan.
Race Direction memberi keputusan akhir bahwa Rossi dinyatakan bersalah dan harus memulai start dari belakang di final MotoGP Valencia. Rossi pribadi tak terima dengan keputusan dewan dan menegaskan dirinya sama sekali tidak menendang Marquez.
"Aku tidak bermaksud membuat Marquez kecelakaan dan aku tidak menendangnya. Kalian harus melihat gambarnya, frame by frame dan kamu juga perlu melihat video dari helikopter secara keseluruhan. Jika hanya melihat dari satu sisi saja, kamu akan menemukan seolah aku menendangnya," kata Rossi, dilansir dari Crash.
Manuver-manuver Marquez semakin hari dinilainya semakin membahayakan, bahkan cenderung kasar. Di Australia, Rossi bahkan secara terang-terangan mengatakan Marquez memiliki 'teman baru' yang didukungnya, yaitu Jorge Lorenzo yang tak lain adalah saingan berat Rossi sekaligus rekan satu timnya.
Rossi berencana sejak lama untuk meraih gelar juara dunia ke-10 tahun ini. Impiannya nyaris pupus dengan manuver Marquez dan sanksi yang sudah dikantonginya. Start dari posisi paling akhir di final tentu sangat berat. Meski demikian, bukan the Doctor namanya jika tak mampu menyajikan kejutan dan tontonan yang spektakuler. Sampai jumpai di Valencia!