Senin 26 Oct 2015 16:56 WIB

Yamaha Ajukan Banding Terkait Hukuman Rossi

Valentino Rossi
Foto: AP/Lai Seng Sin
Valentino Rossi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR  -- Yamaha telah mengajukan banding atas hukuman yang diterima pebalap Valentino Rossi terkait insiden senggolan di MotoGP Malaysia, Sepang, Ahad (25/10). Rossi membantah telah menendang juara bertahan Marc Marquez dan membuatnya keluar dari balapan selama pertarungan memperebutkan posisi ketiga di Sepang.

Rossi dihukum untuk start di posisi paling belakang dalam balapan terakhir musim ini di Valencia yang berlangsung bulan depan, dengan dibayangi Jorge Lorenzo yang berada tujuh poin di belakang. Insiden tersebut telah menyulut kembali persaingan panas antara Rossi, peraih sembilan kali gelar juara yang sedang mengejar gelar pertamanya sejak 2009, dan para pesaingnya, termasuk Lorenzo yang merupakan rekan setimnya di Yamaha.

Rossi sebelumnya mengatakan bahwa Marquez telah bersekongkol untuk membantu Lorenzo sebagai sesama pebalap Spanyol untuk menang poin di MotoGPxAustralia. "Ini sangat jelas dari rekaman helikopter (di Sepang) bahwa saya tidak membuatnya kecelakaan, saya hanya ingin membuatnya kehilangan waktu, pergi ke luar garis dan memperlambat, karena ia bermain permainan kotor, bahkan lebih buruk daripada di Australia," kata Rossi.

Rekaman tersebut menunjukkan Rossi tampak melambat dan menyematkan Marquez ke arah luar trek balapan.

Sepeda motor mereka menyentuh dan setelah Marquez keluar jalur, kaki Rossi terlihat tidak berada pada pijakan kaki di motornya. "Sudah jelas bahwa ketika kakiku terpeleset dari pijakan kaki, Marquez sudah jatuh," kata Rossi dalam komentar di laman resmi tim Yamaha.

Direktur Balapan MotoGP Mike Webb mengungkapkan Yamaha telah mengeluarkan banding. Dalam pernyataannya yang diposting di situs MotoGP, Webb mengatakan Marquez salah sebagian karena telah "menyebabkan masalah untuk Rossi, yang kemudian bereaksi."

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement