REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Duo pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, menampik tuduhan berbagai pihak tentang adanya konspirasi para pebalap Spanyol di final MotoGP Valencia. Kedua pebalap Spanyol tersebut diduga sengaja memastikan rekan senegaranya, Jorge Lorenzo dari Yamaha Movistar, untuk memenangkan gelar dunia MotoGP dari Valentino Rossi.
"Kupikir aku dan Dani berusaha 100 persen. Suhunya sangat panas dan kami bermasalah dengan ban depan. Kami awalnya berharap panasnya turun, tapi faktanya lima derajat lebih tinggi dari sehari sebelumnya. Aku tak tahu bagaimana pendapat Dani, namun aku sudah berusaha maksimal di depan, terutama di lap pembuka," kata Marquez, dilansir dari Crash, Senin (9/11).
Saat enam lap terakhir, kata Marquez, dia melihat ada peluang untuk menang atas Lorenzo. Kemudian dia melihat Pedrosa hendak menyalipnya dari belakang. Persaingan dengan rekan setimnya itu justru membuat Marquez kehilangan setengah detik untuk mengejar Lorenzo.
"Jika aku menjadi pengawal Lorenzo, aku pasti lima detik atau enam detik di belakangnya dan aku tak ingin mengambil risiko memepetnya. Jika aku membantu Lorenzo, aku bahkan lebih baik 10 detik di belakangnya. Aku selalu berusaha 100 persen dan berjuang untuk menang," kata pebalap muda ini.
Pedrosa juga membela strategi yang telah dilakukannya untuk menyusul Marquez dan Lorenzo. Pebalap 30 tahun ini mencoba menantang Marquez di lap terakhir untuk mendapatkan posisi kedua.
"Aku mencoba semampuku akhir pekan ini, namun balapan kali ini kurang nyaman, kalian bisa melihatnya di lapangan. Aku sudah berusaha berjuang. Di lap akhir, aku sempat melakukan balapan sempurna, tapi aku tak berpikir Valentino tak bisa merasakan apa yang kurasakan," katanya.