REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan kedutaan Besar (Kedubes) Inggris sedikit membumbungkan harapan Rio Haryanto untuk tampil di Formula 1. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.
Gatot menjelaskan pihaknya telah bertemu dengan duta besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik. Gatot mengklaim Inggris merasa sangat senang apabila Rio bergabung dengan tim F1 asal London, Manoor Racing.
Menurut Gatot, media Inggris juga tengah menyoroti rencana Manor dan Rio di Formula 1. Tidak hanya itu, Gatot menyebutkan mereka juga akan membantu Rio agar bisa tampil di lintasan balap Formula 1. (Baca: Ayat Kursi dan Nasionalisme Rio Haryanto)
"Kerja sama Inggris dan Indonesia sedang bagus. Rupanya, di Inggris, Manor dan Rio sedang menjadi sorotan. Saya harus berterima kasih kepada pemerintah Inggris karena memungkinkan untuk membantu Rio main di F1," jelas Gatot di Kantor Kemenpora, Senin (15/2/).
Namun keinginann Inggris membantu Rio agar bisa bergabung dengan Manor bukan tanpa alasan. Gatot mengatakan, Inggris membidik agar Indonesia mau bekerjasama dengan Inggris di segala bidang. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mendatang.
"Waktu Manor ke sini (Indonesia), mereka tidak mau konfrensi pers karena sadar menjadi sorotan, baik itu para pesaingnya di Formula 1 hingga pemerintah Inggris," ujar Gatot.
Gatot menambahkan, Manor Racing akan mengumumkan apakah Rio bakal bergabung dengan tim atau tidak, pada Selasa (16/2) sore waktu Inggris. Jika Manor mengumumkan Rio akan mengisi satu slot tersisa, pembalap asal Solo itu tidak akan mengikuti balapan Formula 1 secara penuh. Tidak menutup kemungkinan, cuma sepertiga dari 20 seri saja yang diikuti oleh Rio.
Hal ini terjadi karena masalah finansial. Manor meminta harga satu kursi untuk Rio sebesar 15 juta euro. Namun, Rio baru punya uang sebesar 5,2 juta euro yang didapat dari PT Pertamina Persero serta 1 juta euro hasil dari pinjaman. "Rio ikut F1 tergantung uang yang dibayar ke Manor," kata Gatot.