Senin 07 Mar 2016 14:38 WIB

PNS Kemenpora Patungan Dana untuk Rio

Red: Israr Itah
Menpora Imam Nahrawi (kiri), Rio Haryanto (tengah), dan Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menpora Imam Nahrawi (kiri), Rio Haryanto (tengah), dan Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegawai negeri sipil (PNS) di Kemenpora secara sukarela memberikan bantuan kepada Rio Haryanto untuk menambah kekurangan dana dalam mengikuti balap Formula 1 (F1). Bantuan tersebut langsung diberikan ke manajemen pembalap asal Solo itu.

Penggalangan dana dukungan ini dilakukan serentak di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (7/3). Bahkan, orang tua Rio Haryanto, yaitu Indah Pennywati, juga hadir dalam kegiatan tersebut.

"Ini adalah bentuk dukungan moral. Seikhlasnya. Bisa seribu, sepuluh ribu, hingga sejuta. Bisa saja menyumbang doa. Yang jelas, ini adalah semangat keluarga besar Kemenpora untuk memberikan dukungan pada Rio Haryanto," kata Menpora Imam Nahrawi.

Ia berharap sumbangan sukarela ini mampu melecut semangat Rio Haryanto.

"Sumbangan ini ikhlas. Kalau gak ikhlas, nggak akan berkah," kata Menpora di hadapan PNS Kemenpora yang hadir dalam acara penggalangan dana yang hampir melibatkan semua unsur, mulai dari eselon satu hingga lintas kedeputian. 

Dana yang dikumpulkan selama penggalangan dana ini sebesar Rp 262 juta dan selanjutnya dana sukarela ini dimasukkan ke rekening yang telah dipersiapkan oleh Kemenpora dan sudah atas nama Rio Haryanto.

Selain menerima bantuan secara langsung, Kemenpora juga mempersilakan kepada masyarakat Indonesia yang ingin memberikan dukungan dengan mengirimkan dana ke rekening 1220000882012 melalui Bank Mandiri.

"Semoga sumbangan sukarela yang diberikan oleh PNS di lingkungan Kemenpora menjadi pemicu pihak lain untuk memberikan dukungan. Ini murni sukarela, bukan paksaan," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Untuk turun di F1 bersama tim Manor Racing, dibutuhkan dana 15 juta euro (sekitar Rp 215 miliar). Hingga saat ini, baru dibayar 3 juta euro dari manajemen Rio Haryanto serta 2,25 juta euro dari Pertamina. Dengan demikian, masih ada kekurangan dana 9,75 juta euro (3 juta di antaranya akan dibayar Pertamina).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement