Sabtu 19 Mar 2016 18:50 WIB

Senggol Roman Grosjean, Rio Haryanto Start dari Posisi Buncit

Rep: Frederikus D Bata/ Red: Israr Itah
Mobil Rio Haryanto (kiri) bersenggolan dengan Roman Grosjean.
Foto: REUTERS/Brandon Malone
Mobil Rio Haryanto (kiri) bersenggolan dengan Roman Grosjean.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pembalap tim Formula 1 (F1) Manor Racing Rio Haryanto mengalami masalah pada sesi latihan bebas ketiga GP Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Sabtu (19/3) pagi WIB. Ketika hendak keluar dari pit lane untuk mulai berlatih, Rio menyenggol driver Haas, Roman Grosjean.

Ia tetap melanjutkan latihannya. Sementara Grosjean tertahan sekitar setengah jam karena harus dilakukan perbaikan mobil. Penyelenggara balapan langsung melaporkan insiden itu kepada Stewards. 

Hasil investigasi meyimpulkan pembalap asal Solo ini dinyatakan bersalah. Rio dinilai ragu-ragu saat keluar dari garasi. Sementara Grosjean mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal.

"Pembalap nomor 88 (Rio) meninggalkan garasi tim dengan tidak memerhatikan mobil yang mendekat di jalur cepat," demikian pernyataan Stewards setelah latihan, dikutip dari GPupdate, Sabtu (19/3).

Pembalap asal Indonesia itu lantas mendapat hukuman. Ia mendapat penalti mundur tiga grid saat memulai start pada balapan nanti. Pada situasi ini ia memulai perlombaan dari posisi paling buncit. Poin Rio juga dikurangi tiga angka.

Dengan demikian Rio menjadi pebalap pertama yang mendapat penalti pada ajang balapan Formula 1 musim ini. Kendati dihukum, catatan pribadi  driver 23 tahun itu sedikit membaik pada sesi latihan bebas ketiga ini. 

Semula pada latihan pertama dan kedua, ia mencatat waktu satu menit 43,372 detik, dan satu menit 44,304 detik. Kini ia selesai berlatih dalam waktu satu menit 29,272 detik.

Balapan seri pertama di sirkuit akan berlangsung pada Ahad (20/3) WIB. Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton meraih pole position. Itu catatan ke-50 dalam kariernya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement