REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Indonesia Rafid Topan kembali mendapatkan kepercayaan dunia internasional untuk berkiprah di kejuaran Eropa Moto2 (Moto2 European Championship).
Sebuah kejuaraan motor bergengsi yang hanya di ikuti oleh pembalap-pembalap kelas dunia. Inilah saatnya RAFID TOPAN kembali mengharumkan nama Indonesia setelah sebelumnya pernah mengikuti full series (18 negara) moto GP kelas moto2 pada tahun 2013, dan ranking ke-20 moto2 kelas 600cc di tahun yang sama.
Pembalap berusia 21 tahun ini mendapatkan undangan dari Chronos Corse Spanyol karena dianggap memiliki pengalaman yang cukup di kejuaraan internasional, kemampuan membalap yang baik, dan semangat berprestasi untuk mengharumkan nama Indonesia. Singkatnya Chronos Corse menganggap Rafid Topan adalah pembalap yang layak untuk dapat membalap di Moto2 ini.
IMI Jakarta bersama Dyandra Promosindo, Evalube, KYT mempersiapkan keikutsertaan Rafid Topan berharap dengan event tersebut dapat menjadi ajang bagi Rafid Topan untuk meng-upgrade kemampuan, membuktikan diri, dan sekaligus mempersiapkan agar para pembalap Indonesia pada akhirnya bisa ikut dalam balapan MOTO GP di tahun yang akan datang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
Berbekal dari dari semangat dan kepercayaan tersebut, maka Rafid Topan akan segera berangkat ke Spanyol, dikarenakan tanggal 17 April 2016 Topan sudah harus mengikuti putaran pertama di sirkuit De Valencia Spanyol, doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia sangat dibutuhkan sehingga dapat kembali mengharumkan nama Indonesia.
Selain mendukung Rafid Topan, kedepannya Dyandra Promosindo bersama IMI DKI, Evalube, KYT bersama para sponsor dan investor lainnya mempersiapkan keikutsertaan pembalap motor Indonesia lainnya untuk dapat berkiprah di ajang motor balap bergengsi MOTO GP yang di awali dengan keikutsertaan Rafid Topan tersebut di Kejuaraan Eropa Moto2.
Evalube sebagai produsen pelumas dan KYT selaku produsen helm tentu sudah malang melintang di dunia balap. KYT malah tampil di ajang MotoGP lewat rider Ducati Andrea Iannone. Tapi, keterlibatan Dyandra Promosindo yang selama lebih dari 20 tahun tahun ini dikenal sebagai penyelenggara pameran otomotif terbesar di Indonesia, tentu menjadi daya tarik tersendiri.
"FIM CEV Moto2 European Championship seperti kita tahu adalah ajang balap yang tak hanya popular di Eropa tapi juga mendunia. Banyak pembalap MotoGP yang berasal dari kompetisi ini. Kehadiran Topan di kejuaraan tersebut jadi warna tersendiri, terutama dalam aspek promosi Indonesia dan tentunya dalam rangka memotivasi pembalap muda berikutnya," kata Hendra menyebut alasan keterlibatan Dyandra dalam misi ini.
Pilihan kepada Rafid Topan tak lain karena pengalamannya sebagai pembalap regular Grand Prix Moto2 musim 2013 saat masih berusia 18 tahun. Meski kini sudah berusia 21 tahun, pilihan kepada dirinya dinilai tepat karena masih aktif dan agresif di lintasan balap. Itu juga sebabnya Chronos Corse Spanyol menawarinya jadi pembalap di Moto2 Eropa.
"Musim lalu ia tampil penuh di serial ARRC (Asia Road Race Championship) di kelas Supersport bersama tim Jepang. Skill balap dan refleknya masih terjaga," imbuh Ivan Rastianto dari Evalube.
Topan membuka lembaran sejarah baru motosport Indonesia pada akhir 2012 sebagai pembalap Moto2. Ia terpilih menjadi pembalap pengganti Anthony West (Australia) yang kena pinalti larangan tampil di GP Valencia, Spanyol, November 2012. Di sesi kualifikasi, Topan berada di urutan 31 dari 33 pembalap dengan gap 3,7 detik dari pembalap tercepat Pol Espargaro dan Marc Marquez yang kala itu tercepat 1 dan 2. Saat raceday yang dijuarai Marquez, anak Tanjung Priok, Jakarta, kelahiran 24 Agustus 1994 itu finish ke-30. Lebih bagus dari rekan satu timnya di QMMF, Elena Rosell, maupun Takaaki Nakagami dan Johan Zarco yang sampai musim 2016 ini menjadi pembalap papan atas Moto2.
Pada musim 2013, posisi Topan naik jadi pembalap regular tim QMMF yang dimiliki keluarga kerajaan Qatar. Tampil penuh dalam 17 seri balap tahun itu, Topan tercatat gagal finish di lima seri, yakni GP America, Italia, Catalunya, Jepang, dan Valencia. Di seri sisanya, ia rata-rata finish di urutan 20-an. Prestasi paling buruk finish urutan 30 di Indianapolis, sementara prestasi terbaik finish ke-20 di GP Australia.
"Saya senang melihat Topan kembali ke kancah Moto2 Eropa, semoga dari sana bisa kembali ke serial Grand Prix atau bahkan MotoGP," komentar Ketua Pengprov IMI DKI A. Judiarto yang memantau langsung kiprah Topan saat manggung di GP Moto2.
Rafid Topan mengaku senang dengan adanya dukungan ini, Ia pun mentargetkan bisa masuk dalam sepuluh besar.
"Di tahun kedua saya targetkan juara dan di tahun ketiga bisa masuk Moto GP," ujar Topan.
Serial 2016 FIM CEV Moto2 European Championship sendiri akan bergulir dengan seri pembuka di Valencia, Spanyol, 17 April. Karena itu Topan segera bergegas ke Valencia untuk menyesuaikan diri dengan pacuannya, terutama untuk menyetel posisi duduk sesuai riding style-nya. Seri berikutnya bergulir di Aragon (Spanyol, 29 Mei), Catalunya (Spanyol, 12 Juni), Albacete (Spanyol, 3 Juli), Algarve (Portugal, 28 Agustus), Jerez (Spanyol, 2 Oktober), dan kembali ke Valencia pada 15 November.
Topan direncanakan tampil penuh dalam semusim kompetisi. Lawan yang bakal dihadapinya adalah 24 pembalap berkelas internasional dari Jerman, Prancis, Inggris, AS, Jepang, Norwegia, Swiss, Italia, Spanyol, Andorra, Brasil, Afsel, Austria, Australia, Swedia, dan Malaysia.